
Foto atas : Kandang Ayam BUMDes Bulawan 2
Boltim, Sulut – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) –Tim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) secara resmi melayangkan surat undangan ke pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bulawan 2, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Boltim Undangan dimaksud
untuk permintaan keterangan dan dokumen.
Demikian disampaikan oleh Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) AKP Denny Tampenawas melalui Kepala Unit (Kanit) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) IPDA Melki Maabuat kepada CBN melalui WhatsApp, Sabtu (13/1/2024).
Hal itu disampaikan IPDA Melki Maabuat, guna menjawab adanya tanggapan masyarakat terkait pemberitaan CBN menyangkut keberadaan BUMDes Bulawan 2 yang kondisinya sudah sakit parah bahkan “mati total” (matot).
Adapun isi tanggapan masyarakat terkait pemberitaan tersebut yaitu “Ini berita memang luar biasa, cuma belum ada tindakan dari pihak berwajib. Sementara kasusnya sudah cukup lama.”

Indikasi adanya penyertaan modal yang bersumber dari DD yang diduga nilainya mencapai ratusan juta itu sebagaimana disampaikan oleh sumber resmi saat dikonfirmasi oleh CBN. “Dari awal sampai jalan, ratusan juta pastinya,” ungkap sumber resmi itu melalui WhatsApp-nya.
Guna mengungkap ada apa dibalik sakitnya bahkan ‘matinya’ usaha BUMDes yang Bulawan 2 yang diduga telah mendapatkan penyertaan modal yang bersumber dari DD ratusan juta tersebut, Direktur Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) Andy J Riadhy angkat bicara.
Kepada CBN Riadhy dengan tegas meminta Polda Sulut melalui Polres Boltim agar dapat mengusut tuntas keberadaan BUMDes Bulawan 2 tersebut. Karena sampai saat ini masyarakat terus menantikan sikap aparat penegak hukum. “Masyarakat minta diusut,” desak sumber.
Ya, cerita lantang ayam BUMDes Bulawan 2 kini masuk babak baru, nampak mulai diusut. Sebagaimana tanggapan yang sudah disampaikan oleh masyarakat terkait keberadaan BUMDes Bulawan 2 tersebut.

Masih menurut sumber yang juga pernah menekuni usaha di bidang pemeliharaan ayam bahwa jika para pengurus BUMDes Bulawan 2 berdalih atau beralasan demikian, maka sesungguhnya hal itu sangat keliru. “Jangan wabah atau penyakit dijadikan alasan untuk menutupi permasalahan dalam pengelolaan dana yang nilainya ratusan juta, jelas sumber.
Sumber CBN berharap sekaligus berkeyakinan bahwa pihak penegak hukum akan mampu mengungkap ada apa dibalik keberadaan BUMDes Bulawan 2. Karena terkadang alasan demi alasan seperti ayam terkena wabah atau penyakit sering dijadikan alasan guna menutupi permasalahan. Nah! * psb