1708236395176

Foto atas : Pj. Bupati Morowali Ir. H. Rachmansyah Ismail, M.Agr, MP

Bawah : Irman – Ketua Umum Koordinator Aksi dan Pendampingan Hukum Masyarakat Desa Tandaoleo dan Desa Lafeu

Bungku, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Aksi massa dua desa tagih janji Pj. Bupati Morowali Ir. H. Rachmansyah Ismail, M.Agr, MP, rencananya kembali akan digelar. Demo susulan dihelat, jika dalam waktu dekat belum ada realisasi pembayaran tali asih tanam tumbuh masyarakat Tandaoleo dan Lafeu, sesuai janji Pj. Bupati Morowali yang telah disepakati dalam beberapa kali pertemuan sebelumnya. Plan demo kali ini sudah disusun dan akan digelar di depan Kantor Bupati Morowali. Saat ini, tinggal menunggu kelengkapan viks data kedua desa yang telah masuk ke Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Morowali, dan tinggal menunggu sinyal Pj. Bupati Rachmansyah. Namun kalau belum juga ada tanda-tanda itu, demo susulan tetap akan dilaksanakan.

screenshot 20240218 140212 1
Aksi pendudukan jalan hauling PT. Hengjaya Mineralindo, 23 Desember 2023

Penegasan itu disampaikan Ketua Umum Koordinator Aksi dan Pendampingan Hukum Masyarakat Desa Tandaoleo dan Lafeu, Irman yang dikonfirmasi CBN melalui WatssApp (WA), Minggu (18/2/2023) siang.

Setidaknya sebut Irman, tinggal menyelesaikan pleno KPU saja, demo tersebut akan dilaksanakan. “Iya. Jika dalam waktu dekat Pj. Bupati tidak merealisasi janji bayar tali asih tanam tumbuh masyarakat Desa Tandaoleo dan Lafeu, maka akan kami gelar lagi aksi demo besar di depan Kantor Bupati Morowali,” tegas Irman kepada CBN.

Seperti diketahui bahwa tuntutan pembayaran tali asih tanam tumbuh masyarakat Tandaoleo dan Lafeu, semula ditujukan ke PT. Hengjaya Mineralindo yang didahului aksi pendudukan massa di jalan hauling PT. Hengjaya, Desa Tangofa pada Jumat (22/12/2023). Puncak aksi, sehari kemudian yakni Sabtu (23/12/2023). Massa yang mrmulai pukul 10.00 WITA kala itu, berakhir siang jelang sore.

Dalam catatan CBN, ada 70 penduduk Desa Tandaoleo yang akan menerima tali asih dari PT. Hengjaya Mineralindo. Sedangkan dari Desa Lafeu sejumlah 73 orang. Jadi semua yang akan menerima tali asih tanam tumbuh dari perusahaan untuk dua desa, sebanyak 143 orang.

Dari tuntutan awal, PT.
Hengjaya diminta mengganti tanam tumbuh masyarakat Desa Lafeu sebesar Rp.17 Miliar sedangkan untuk Desa Tandaoleo Rp. 12 Miliar. Belakangan, perusahaan menyanggupi untuk membayar masing-masing desa hanya Rp. 5 Milir.

    screenshot 20240218 140207 1Demo ketika itu sempat melumpuhkan aktivitas perusahaan

Lewat mediasi Pj. Bupati Morowali Rachmansyah Ismail yang mengambil alih dan mengakimodasi persoalan, kemudian menunjuk pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Morowali untuk menindak lanjuti data yang disusun dan divalidasi koordinator masing-masing desa. Tasrik S.Ompodo yang juga Ketua BPD dari Desa Tandaoleo dan Koordinator Desa Lafeu, Ahmad atau Om Pario. Itu, setelah dilakukan beberapa kali pertemuan di Bungku, dimana Rachmansyah Ismail mengundang Kades Tandaoleo Muhdar M.B dan Kades Lafeu Arifin Laembo serta Ketua Umum Koordinator Aksi dan Pendampingan Hukum Masyarakat Desa Tandaoleo dan Lafeu, Irman.

Kini, masyarakat lewat Ketua Umum Koordinator Aksi Irman, mendesak Pj. Bupati Morowali Rachmansyah Ismail untuk segera merelisasi janjinya. “Jika tidak, kita akan demo besar di depan Kantor Bupati Morowali,” ucap Irman. Nah!.* jay – bersambung

Share :