JOMBANG – JAWA TIMUR, Cakrabhayangkaranews.com – Santri Pondok pesantren Tebuireng mendapat pengarahan dan pelatihan keselamatan berlalulintas, kemarin (3/4). Selain pengetahuan umum, santri juga dilatih langsung kemampuan safety riding khususnya menggunakan sepeda motor.

“Kegiatan ini pilot project, memang menyasar teman-teman santri di usia produktif,” terang Direktur Kelembagaan PT Asuransi Jasa Raharja Munadi Herlambang.

Kegiatan ini digagas karena tingkat kecelakaan yang sangat tinggi di Indonesia. Tahun 2022 lalu, lanjutnya, ada 137.000 kecelakaan dan 27.000 meninggal dunia. Dari angka itu 50 persennya merupakan usia produktif, atau usia 15-50 tahun. “Sedangkan untuk santunan, Jawa Timur tahun ini Rp 640 miliar, naik 26 persen dari 2021. Karena itu kita terus berupaya menurunkan angka,” tambahnya.

Dalam pelatihan itu sasaran yang dituju kaum milenial di rentang usia SMA dan Madrasah Aliyah. Harapannya, dengan mengajarkan bagaimana berkendara dengan baik.

Kasubdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Pol Arman Achdiat, menyampaikan pelatihan berkendara dilakukan sesuai kebutuhan. Dalam data yang ada, penyebab utama kecelakaan adalah faktor manusia. “Dua penyebab kecelakaan terbesar, saat mendahului kendaraan dan tidak bisa menjaga jarak aman,” tambahnya.

Karena itu santri perlu dilatih agar mereka tahu cara berkendara yang aman. Kegiatan serupa akan berlanjut di sejumlah tempat lain. “Nanti ada di jawa Barat, juga di Jabodetabek,” pungkas Arman. ( Andi CBN )

Share :