Salah satu fasilitas Dive Center dermaga yang betul-betul tidak lagi diurus. Patah-patah bagai infrastruktur dibangun seperti — maaf — di daerah tak bertuan

Boltim, Sulut Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Sungguh miris melihat bangunan Dive Center Dinas Pariwisata Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang dibangun tahun 2019. Miliaran Dana Alokasi Khusus (DAK) bagai terbuang sia-sia.

Pasalnya, kondisi bangunan saat ini sudah tidak terurus. Terkesan ada pembiaran dari nstansi terkait, hingga memantik Ketua Laskar Anti Korupsi (LAKI) Cabang Bolaang Mongondow Timur Ismail Mokodompit angkat bicara. Ismail mengatakan itu kepada CBN Jumat (21/7/2023) siang.

Menurut Ismail, sejak Dive Center dibangun sebagai lokasi diving dan pusat informasi pariwisata daerah, hingga kni tidak dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya. Bahkan berdasarkan fakta yang ada, beberapa fasilitas pendukung seperti kamar mandi dan dermaga yang ada sudah rusak.

screenshot 20230721 211513 1
Fasilitas lain Dive Center yakni bangunan. Dari jauh memang bagus, kalau didekati kamar mandinya sudah rusak

Kata Ismail, apalah gunanya bangunan Dive Center tersebut dibuat tetapi tidak ada asas manfaatnya. Hal itu hanyalah merugikan keuangan negara
“Tidak ada asas manfaat bangunan tersebut, hanya merugikan keugan negara dan membuang-buang anggaran saja”, tegas Ismail.

Jangan sampai kata Ismail, pembangunan Dive Center hanya — maaf — dilakukan karena demi mengejar keuntungan pribadi oleh oknum-oknum tertentu.

“LAKI minta Bupati Bolaang Mongondow Timur Sam Sachrul Mamonto, agar meninjau kondisi bangunan Divi Center, sekaligus memanggil dan melakukan evaluasi ke Dinas Pariwisata, terkait keberadaan bangunan Divi Center yang ada yang sudah rusak,” tegas Ismail.Mokodompit.

Walaupun disisi lain sebut Ismail bangunan tersebut diangunan pada saat pemerintahan Bupati Sehan Landjar, ini bicara aset daerah. Ia yang harus mendapat perhatian dari pemerintah. “Dan bila dalam evaluasi, ditemukan adanya indikasi permasalahan dalam proses pembangunannya, Bupati Sam Sachrul Mamonto agar dapat mengambil sikap tegas,” tukad Ismail.

screenshot 20230721 211505 1
Bagus dari dekat, tapi diujung sana sudah rusak juga

Satu sumber menyebut bahwa proses pembangunan Dive Center yang berada di Pesisir Pantai Desa Kotabunan — tepatnya di antara Desa Kotabunan dan Desa Paret — selain telah menghabiskan anggaran miliaran rupiah yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2019 seperti sudah dipapar diawal, dikerjakan secara swakelola oleh dinas setempat.

Ditempat terpisah, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Wiwi Kurnia ketika dikonfirmasi CBN melalui Kepala Bidang Aset Ridel Ambarak terkait keberadaan bangunan Dive Center tersebut mengatakan, memang bangunan dan lahan itu sudah tercatat sebagai aset daerah.* psb

Share :