Surabaya, Cakrabhayangkaranews.com –  Menurut Kepala Bappeda Jatim, Mohammad Yasin,  Pemprov Jatim akan melakukan intervensi terhadap 724.330 masyarakat Jatim yang mana termasuk dalam kategori miskin ekstrem tahun ini.

Intervensi yang akan dilakukan berupa pemberian modal usaha sebesar Rp. 1,5 juta yang akan disalurkan per-KK.

Yasin, dalam wawancaranya mengatakan, “Gubernur Jawa Timur menargetkan bahwa di akhir tahun 2023, wilayah Jatim harus sudah zero miskin ekstrem. Maka, di P-APBD nantinya juga akan ditambahkan anggaran untuk intervensi dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrem di kalangan masyarakat,” tegas Yasin, Selasa (25/07/2023).

Beliau berkata bahwa, dana alokasi sebesar 3 miliar, dari APBD tahun 2023, telah digunakan untuk program tersebut.

Rencananya, jumlah itu nantinya akan ditambah di perubahan anggaran keuangan APBD mendatang. Hal ini terjadi karena yang saat ini dialokasikan, hanya untuk 5 kabupaten ekstrem kemiskinan saja.

“Pemprov Jatim akan memberikan pencairan bantuan produktif bagi 5 kabupaten kantong kemiskinan. Masing-masing keluarga nantinya akan diberi bantuan senilai Rp. 1.500.000 yang bisa digunakan sebagai modal usaha produktif,” tambahnya.

Yasin juga menjelaskan bahwa upaya penurunan kemiskinan yang dilakukan Pemprov Jatim, juga dilakukan melalui banyak program. Program-program itu, yakni: pemberian PKH Plus untuk lansia, Program Prokesra, KUR, dagulir, serta fasilitasi pembiyaan lainnya.

Yasin menjabarkan soal penyaluran PKH triwulan 1 tahun 2023, yang mana telah mencapai 99,12% atau sebesar 1.554.312 keluarga penerima manfaat, dari total target 1.566.750 keluarga penerima manfaat.

Untuk prokesra sendiri, bentuknya berupa subsidi bunga. Sehingga, pelaku usaha ultra mikro hanya menanggung beban bunga pinjaman 3% pert tahun.

Selain itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan bantuan usaha untuk pelaku usaha ultra mikro. Gubernur Khofifah telah memberikan bantuan usaha kepada 6.478 pelaku usaha sebesar Rp. 600.000 hingga Rp. 2.200.000 yang dibiayai oleh Baznas Provinsi Jatim dan CSR pelaku usaha.

Yasin menegaskan dalam kalimatnya, “Kami akan terus mengupayakan untuk membuka lapangan pekerjaan. Dan Alhamdulillah, hal itu menuai hasil yang cukup signifikan. Berdasarkan data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2023, tingkat pengangguran sebesar 4,33%, turun menjadi 0,48% dibandingkan dengan Februari 2022, yakni sebesar 4,81%, dan turun menjadi 1,16%,” tegasnya.

(Rohma Asti) – cbn

 

 

Share :