Mojokerto, CBN – Kabupaten Mojokerto berada dalam status tanggal darurat kekeringan, kebakaran hutan, dan lahan (Karhutla), hingga hari ini. Status ini pun sebenarnya telah tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Mojokerto, No. 188.45/176/HK/416-012/2023, Senin (25/09/2023). 

Dalam SK tersebut, disebutkan bahwa, dari 18 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto, terdapat 7 Kecamatan yang termasuk dalam kategori rawan bencana dan karhutla. 7 Kecamatan tersebut, yakni, Kecamatan Ngoro, Trawas, Pacet, Gondang, Jatirejo, Dawarblandong, dan Kemlagi.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, yakni Abdul Khakim, mengatakan bahwa, droping air bersih di 3 desa, yang mana terletak di 2 kecamatan, direncanakan akan berlangsung dari tanggal 27 Oktober 2023 mendatang. 

Hal ini pun dijelaskan oleh Kabid BPBD dalam kalimatnya. 

“Nantinya, kami akan menambahkan 443 tangki air, menjadi 500 tangki. Untuk Desa Kunjorowesi, nantinya akan ada tambahan 4 tangki air. Lalu, untuk Desa Manduro Mangun Gajah, akan ada tambahan 3 tangki air, dan yang terakhir, untuk Desa Duyung Trawas, akan ada tambahan 3 tangki air,” ungkapnya, Senin (25/09/2023).

Tak hanya itu, Khakim menambahkan bahwa, droping air bersih akan dikakukan setiap hari, di tiga desa tersebut. Ketiga desa tersebut adalah Desa Kunjorowesi dan Desa Manduro Mangung Gajah di Kecamatan Ngoro, dan Desa Duyung di Kecamatan Trawas. 

Diyan C.K – CBN

Editor: R.A – CBN

Share :