Malang, CBN – Akibat adanya renovasi pada Jembatan Lembahyung yang menghubungkan Kelurahan Mergosono dengan Kelurahan Bumiayu Malang, hal ini mengakibatkan sejumlah warga berinisiatif untuk membuat rakit, untuk membantu aktivitas mereka, Rabu (04/10/2023). 

Perlu diketahui bahwa, jembatan ini tidak bisa digunakan hingga akhir Desember 2023 nanti. Oleh karena itu, warga yang tergabung dalam komunitas kerambah, berinisiatif menjadikan bambu, tong kosong, dan stereo foam, untuk membuat rakit dari bambu. 

Nantinya, rakit bambu yang mereka buat, akan digunakan untuk membantu warga yang ingin melintas di sungai tersebut, khususnya bagi para pelajar yang akan bersekolah.

Lebih lanjut, rakit ini dibuat secara swadaya, untuk membantu warga dan para pelajar dari Mergosono ke Bumiayu, atau sebaliknya. Hal ini dijelaskan oleh Beliau, dalam kalimatnya. 

“Kegiatan ini memang inisiatif kami, selaku komunitas kerambah. Sebagai informasi, jam operasional yang biasa dilakukan, muladi dari pagi, hingga jam sepuluh malam,” ujar Ketua RT 11/RW 5, Mergosono, Hadi Prasetyo, Selasa, (3/10/2023).

Beliau percaya bahwa keberadaan jembatan menjadi hal yang krusial bagi warganya. Untuk itu, Beliau dan warga setempat mengambil langkah lainnya untuk mengatasi hal tersebut.

Lebih lanjut, Beliau menganggap hal ini agak membuat dirinya dan warga setempat bekerja keras, lantaran, untuk menyebrangi sungai Berantas yang ada di Mergosono – Bumiayu, lebarnya sekitar 30 meter, dengan kedalaman sekitar 2,5 meter. 

Sementara itu, kapasitas rakit yang dapat digunakan oleh para warga, dijelaskan oleh Hadi, dalam kalimatnya. 

“Rakit ini bisa menampung 6 orang dewasa. Tapi, kalau untuk anak sekolah, bisa sampai 8 orang,” imbuhnya. 

Menurut informasi, salah satu pelajar, yakni Ridho Sukandi Febrian, yang tengah duduk di bangku kelas 8 SMP PGRI 6 Malang, memilih menggunakan rakit. Karena, jika dirinya memilih menggunakan jalur alternatif, hal itu hanya akan membuatnya memutar lebih jauh lagi. Dirinya pun mengungkapkan alasannya dalam kalimatnya. 

“Sejak dua hari yang lalu, saya menggunakan rakit untuk menyebrang. Sebenarnya, saya memutuskan untuk menggunakan rakit itu, setelah diberitahu oleh warga. Saya pun mengikutinya, karena, saya tidak mau memakai jalur alternatif lain, soalnya nanti lebih jauh muternya,” ungkapnya. 

R.A – CBN

Share :