
Foto atas ke bawah : Rangkaian aksi
Bungku, Sulteng – Cankrabhayangkaranews.com (CBN) – Demonstrasi dan aksi damai masyarakat Tandaoleo dan Lafeu yang dikawal oleh Forum Pemerhati Masyatakat Pertambangan (FORMAT) Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali digelar. Aksi kelima kali ini dihelat di depan alun-alun Rumah Jabatan (Rujab) yang juga Kantor Bupati Morowali, pukul 11.00 lebih, Senin (18/3/2024) siang.

Demikian Koordinator Presidium Forum Pemerhati Masyarakat Tambang (FORMAT) Sulawesi Tengah (Sulteng), sekaligus Penanggung jawab dan orator aksi Siddiq Muharam kepada CBN, Senin (18/3/2923) malam.
Aksi demo kali ini kata Siddiq Muharam berintikan :
* Pertama : Meminta Perlindungan Presiden RI Joko Widodo atas segala upaya hukum dan keadilan atas tanah dan kebun masyarakat yang sudah diambil alih oleh PT. Hengjaya Mineralindo.
* Kedua : Secara tegas meminta Dirut PT. Hengjaya Mineralindo untuk segera membayarkan ganti rugi lahan dan tanaman tumbuh milik masyarakat yang masuk dalam lokasi IUP PT. Hengjaya Mineralindo.
* Ketiga : Juga meminta perlindungan dan komitmen Pemda dalam hal ini Pj. Bupati Morowali untuk membantu masyarakat pemilik tanaman tumbuh agar mendesak PT. Hengjaya Minerslindo segera membayarkan ganti rugi ke masyarakat Desa Tandaoleo dan Desa Lafeu.
* Keempat : Apabila tuntutan masyarakat tidak diindahkan maka FORMAT bersama masyarakat pemilik lahan Desa Lafeu dan Tandaoleo akan tetap mempresur permasalahan ini sampai tuntas.

Dalam catatan CBN, aksi ini sudah yang kelima kalinya dilakukan, sejak demo pertama. Ketika itu massa aksi melakukan pendudukan di jalan hauling PT. Hengjaya Mineralindo, di Desa Tangofa, Sabtu (23/12/2023). Tapi kali ini kaki aksi diplan panjang.

Aksi Senin (18/3/2023) dimulai dari Simbatu, Kecamatan Bahodopi, massa melakukan star pukul 09.00 WITA.
Massa bergerak menuju Rumah Jabatan (Rujab) yang berjarak sekitar kurang lebih 35 Km ke ibukota Morowali di Bungku. Massa aksi tiba di Matansala lokasi Rujab di Bungku, sekitar pukul 11.00 WITA lewat sedikit dan kemudian memulai orasi landai. Setelah itu massa sekitar 50 – an orang langsung membuat “Posko'” di depan Rujab Bupati yang sekaligus juga menjadi Kantor Pj. Bupati Morowali Rachmansyah Ismail. Aksi dan orasi berakhir sekitar pukul 17.00 WITA. Kemudian buka puasa bersama dan hingga berita tayang, massa masih menduduki posko dan melewati malam di sana menunggu esok hari.
Menurut Siddiq Muharam, masyarakat sudah sepakat tidak ingin ketemu siapapun kecuali Pj. Bupati Morowali Rachmansyah Ismail. “Kami tidak akan pernah bergeser dari depan Rujab Bupati sampai hak masyarakat dibayakan dan Pj. Bupati temui kami di sini tetap menunggu,” tegas Siddiq Muharam.

Sampai pukul 00.00 WITA lewat, sebagian masyarakat dan pemilik tanaman tumbuh dari dua desa yang mengikuti aksi nampak bermalam di Posko depan Rujab Bupati Morowali untuk melanjutkan aksi marathon, Selasa (19/3/2023).* jay – bersambung