CBN, JOMBANG Muhammad Syamsuri, 40, warga Desa/Kecamatan Mojowarno menyulap pekarangan rumahnya jadi lahan perkebunan anggur. Dari budidaya anggur impor ini, ia berhasil mendapat penghasilan hingga jutaan rupiah tiap bulan.

Teras rumah disulap jadi ladang tanaman anggur. Tanaman merambat ini, terlihat menutup sempurna bagian depan teras yang terhubung dengan jalan.

Gerombol buah anggur berwarna hijau dan mereah terlihat menggelantung dengan indahnya. ’’Ini semua anggur impor, ada sekitar 2-4 jenis anggur. Seperti jenis everest, jupiter dan lainnya,” lontarnya.

Ia mulai menekuni usaha ini sejak 2020. Saat pandemi berlangsung, ia mengaku tak punya banyak aktivitas. ’’Karena itu mulai cari aktivitas dan bertanam anggur ini,’’ imbuhnya.
Bertanam anggur, juga bukan hal sulit baginya. Ia menyebut, memelihara anggur sebenanya sangat mudah. Cukup disiram rutin dan pemupukan yang teratur. ’’Perlu disiram, dipupuk juga, yang penting telaten saja.

Muhammad Syamsuri juga menekuni usaha pembibitan. Ia mengembangkan bibit dari pohon anggur yang sudah ia tanam.
’’Awalnya budidaya saja, kemudian dapat referensi di youtube, akhirnya coba bikin bibit juga, ternyata lumayan,’’ ungkapnya.

Bibit anggur ini, ia buat dari potongan batang anggur yang telah besar. Bibit ini, kemudian ditancapkan pada media tanam yang telah diuat. ’’Bisa dari campuran sekam bakar dan kompos,’’ imbuhnya.

Bibit ini juga harus dirawat. Misalnya disiram pupuk setiap tiga hari sekali. Dengan perawatan yang baik, bibit-bibit ini akan mulai tumbuh dan bisa dijual ketika sudah mulai tumbuh daunnya. ’’Untuk bibit juga lumayan hasilnya, perbibit bisa laku Rp 50 ribu,’’ bebernya.

Setelah dibeli, bibit ini bisa ditanam di lahan yang lebih besar. Syamsuri menyebut, dengan penyiraman dan pemupukan yang baik, bibit ini juga bisa tumbuh laiknya anggur di rumahnya. ’’Yang penting sebenarnya perawatannya saja,’’ tegasnya. ( Andi CBN )

Share :