Foto atas : Kantor Desa Lafeu

Bawah : Kades Arifin Laembo, SE

screenshot 20231218 111149 1
Lafeu, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Roda pemerintahan dan pelayanan di Desa Lafeu, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), cukup aktif hampir dua tahun berjalan.

Jika yang lalu-lalu kesan seorang Kades, melakukan pelayanan di rumah. Jujur bahwa pelayanan, selama ini satu kali 24 jam. Dan masih pagi, sudah ada anggota masyarakt yang datang dengan berbagai permasalahan, padahal sudah harus ke kantor untuk apel pagi.”Cuma yang namanya tugas publik, untuk melayani. “Apalagi di kampung, boleh dikata masih tradisional,” katanya.

Begitu Kades Lafeu, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Arifin Laembo, SE kepada CBN baru-baru ini.

Dsitulah yang namanya pelayanan. Tidak pagi, siang pastilah malammya masyarakat datang. “Begitulah,” cerita Arifin.

Apa yang diceritakan Lades Arifin, adalah upaya memberijan pelayanan maksimal. Merubah pola lama berkantor di rumah, ke desa. Kini nampak di Desa Lafeu ada pemerintahan, seiring pembanagan kantor baru Desa Lafeu.
“Bahwa pemerintahan Desa Lafeu, sangat bertanggung jawab kepada masyarakat. “Ya, kini setiap pagi saya pimpin apel,” cerita Arifin.

Setiap hari pula, Arifin rutin melakukan pelaporan ke kecamatan. Karena pihak kecamatan katanya, memantau jajaran pemerintahan di bawahnya. “Foto-foto apel ini sebagai bentuk kepatuhan dan koordinasi secara berjenjang,” jelas Arifin.

screenshot 20231218 111225 1
Sebelum menjabat Kades saat ini, Arifin sempat menjadi Kades Lafeu.

Menurut Arifin, sebelum menjabat Kades saat ini, diantarai — satu periode — ia sempat menjadi Kades Lafeu. Bahkan sebelum-sebelumnya sudah ditokohkan di desa. Sehingga dalam posisi itu, sudah biasa menyampaikan pesan-pesan pembangunan saat di tempat-tempat umum atau acara-acara keramaian dan pesta. Apalagi sekarang sudah menjadi Kades, tanggung jawab ke masyarakat semakin besar. Bagaimana kita bisa menjaga kondisi yang kondusif di tengah masyarakat. Bagaimana agar keamanan terjaga. “Biasanya banyak peristiwa-peristiwa di sini (Lafeu). Kalau dulu jalan rusak anan-anan saja. Justru sekarang jalan sudah mulus, justru banyak terjadi kecelakaan,” cerita Arifin.

Itu juga salah satu yang sering disampaikan Arifin. Mengimbau ke masyarakat — terutama — anak mudanya untuk berhati-hati dalam berkendara. Pada kesempatan menyampaikan imbauan, Arifin menyisipkan masalah Kamtibmas. Banyaknya penduduk yang masuk dari luar ke Lafeu — maka kepada warga masyarakat khususnya kepala keluarga — ketika ada tamu dan tamu dari mana saja, supaya diarahkan untuk melapor ke desa. Ada juga yang datang ke Lafeu, ternyata punya niatan lain. “Sehingga saya wajibkan untuk melapor ke desa,” tukas Arifin.

Alhamdulillah, peran-peran prangkat seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas berjalan dengan ritme yang baik dan terkoordinasi. Meski tidak setiap saat di Lafeu.

screenshot 20231218 111200 1

Desa harus aman. Sebab jika tidak aman, kita tidak bisa membangun

Desa kata Arifin harus aman. Sebab jika tidak aman, kita tidak bisa membangun. Itu sebagian gambaran, apa yang coba Arifin lakukan di Lafeu sebagai seorang Kades. Ia mencoba banyak berkomunikasi dengan masyarakat.

Salah satu pesan Camat Bungku Pesisir dengan maraknya investasi yang ada, diharapkan agar hati-hati didalam memberikan surat keterangan tanah — seperti milik pribadi yang diolah — ada juga yang bersifat budel yang banyak pemiliknya. Makanya harus berhati-hati. “Jangan sampai perusahaan sudah bebaskan, terus datang orang lain yang menuntut,” Camat sudah mewanti-wanti.

Arifin menambahkan, masih banyak pesan-pesan lain dan arahnya memahami kondusi yang ada dengan kehadiran orang asing. Apalagi disaat-saat tahun politik. “Kita menghadapi Pilpres, Pileg,” tukas Arifin.

Camat tambah Arifin juga mengimbau, bagaimana kita pantau orang asing pergerakannya ditengah masyarakat. Karena orang asing itu punya aturan tersendiri karena tidak bebas keluar masuk. Tetapi jika mereka — orang asing — bebas keluar masuk di lingkungan masyarak, itulah yang dipantau. Ada pemantauan Tenaga Kerja (Naker) Asing, ada pula pemantauan Lembaga Asing. “Ya kami diarahkan seperti papar Arifin.* jay – bersambung

Share :