Palu, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Banyak nian usulan dari masyarakat saat reses. Namun semua itu baru terakomodasi sekitar 60-an persen dari sebelumnya hingga Catur Wulan (Cawu – red) kedua. Kini sudah masuk Cawu tiga di Oktober, akan ada reses lagi. Sementara untuk Cawu dua, belum terealisasi semua. Bahkan, untuk Cawu I ada juga yang belum terakomodir. “Terus terang, PR kita menumpuk terus dari masyarakat dengan adanya reses ini.”

Begitu Ketua DPRD Kota Palu, Armin Soputta, ST kepada CBN baru-baru ini di Palu. Bahwa semua kebutuhan masyarakat Daerah Pemilihan (Dapil)-nya, tetap dimasukkan secara bertahap dan dicek list di Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Mana yang bisa masuk, dimasukkan. Ini kata Armin karena keterbatasan anggaran Pemerintah Daerah (Kota -red), sehingga hasil reses dari masyarakat tidak bisa dimasukkan untuk diakomodir sekaligus. “Makanya harus dipenuhi secara bertahap,” kata Armin.

img 20230831 105531 672
Masyarakat terbanyak meninta insfrastruktur

Gambaran tentang permintaan masyarakat sebut Armin, yang terbanyak adalah kebutuhan insfrastruktur. Seperti jalan, drainase. Rata-rata seperti itu. Kendati kemarin ada juga yang meminta bantuan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (MKM), atau bantuan modal usaha perorangan di Cawu dua kemarin di Kelurahan Birobuli Utara dan Petobo. Di Petobo juga meminta bantuan peralatan Kelompok Usaha Bersama atau KUBE untuk kebutuhan — misalnya — peralatan bengkel.

Sementara di Cawu satu kata Armin juga banyak meminta infrastruktur dan sebagian sudah diakomodir sesuai prioritas. Misalnya, jalan yang sudah rusak parah, itu pasti akan diakomodasi atau saluran tidak ada dan harus dibangun.Seperti itulah yang menjadi prioritas untuk dimasukkan ke dinas terkait. Program yang berjalan, ada yang memang aspirasi dari DPR ada juga yang masuk dari dinas. Inilah yang disinkronkan. Yang jadi kendala di lapangan gambar Armin, ada yang tidak sinkron dengan provinsi. Misalnya jalan, provinsi kebanyakan langsung kerja dan tidak konfirmasi dengan dinas terkait, yakni PU Kota. “Padahal sudah dianggarkan di DPA kita. Tiba-tiba sudah dikerja,” papar Armin. Dia memberikan contoh tahun kemarin, sudah dianggarkan pengaspalan jalan di BTN Palupi RW VII, tiba-tiba saat bangun pagi jalan itu sudah diaspal. Ketika dicek papan proyeknya, ternyata dari provinsi.
“Aspirasinya pak Arus Abdul Karim,” jelas Armin. Jika seperti itu kejadiannya, maka lokasinya dipindah setelah diamandemen. Rata-rata hampir seluruh Dapil begitu.

Armin mengatakan, dengan mengakomodasi kebutuhan Dapil, Insyaallah masyarakat bisa ingat di 2024. “Mudah-mudahan masyarakat masih memilih kita karena amanat masyarakat atau rakyat yang kita wakili sudah dijalankan. Ini berpulang lagi ke masyarakat,” pesan Armin Soputra.

img 20230831 105541 209
Sekretaris DPRD Kota Palu

Menyinggung harmonisasi yang terjadi di dewan, menurut Armin alhamdulillah berjalan dengan baik dalam kerja dan kinerja. Semua kompak, sejalan dalam sebuah kondusivitas yang solid. Demikian pula peran Sekwan harus orang yang fleksibel dan bisa menjadi mediator yang baik. Dapat mengatur hubungan antara anggota dan lintas partai yang ada di dalam Rumah DPRD Kota. Dan itu sudah tercipta,” ucap Armin Soputra sembari menunjuk Sekwan DPRD Kota Palu Ridwan Karim yang kebetulan ada di situ.* jay

Share :