1710671963796

Foto atas : Siddiq Muharam

Bungku, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN)Forum Pemerhati Pertambangan Rakyat (Format) Sulawesi Tengah (Sulteng), akan kembali menggelar aksi demo yang skalanya lebih besar di depan Rujab Bupati Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), menuntut janji bayar hak masyatakat dua desa, dari PT. Hengjaya Mineralindo (HM). Demo ini, adalah presur susulan dari demo dan aksi-aksi sebelumnya, untuk menuntut dan uring-uringannya  PT. Hengjaya Mineralindo. Mengapa hak masyarakat ditahan dan belum juga dibayarkan?

Ketua FORMAT Sulteng Siddiq Muharam menyampaikan itu kepada CBN terkait rencana aksi demo pada Senin (18/3/2023) besok, Minggu (17/3/2023) siang jelang sore.

Menurut Siddik, surat pemberitahuan aksi ke Polres Morowali sudah diantar langsung, dan diterima petugas jaga sekitar pukul 21.00 WITA, Minggu (17/3/2023) semalam.

Aksi demo tersebut beber Siddiq, akan diikuti kurang lebih 100 massa dua desa, Lafeu dan Tandaoleo. Sebagian massa akan hadir di tempat aksi sebagai simpatisan dari sekitar Kota Bungku.

Mata rantai aksi susulan ini sebut Siddiq, lebih besar dan bakal mengambil waktu lama, dibanding aksi-aksi sebelumnya.
Hasil kesepakatan terkait helat aksi tukas Siddiq, tidak hanya menggelar demo. Tetapi akan dibuat “Posko Perlindungan” dengan maksud meminta perlindungan ke Pemda Morowali, agar membantu permasalahan ini bisa diselesaikan secara cepat. “Masyarakat tidak mau lagi menunggu sampai berlarut-larut,” beber Siddiq.

Perjuangan ini gambar Siddiq sudah dimulai sejak tahun 2020, 2021 sampai sekarang. “Kami masyarakat hanya dijanji-janji tanpa ada kejelasan,” ungkap Siddiq. Pihaknya lanjut Siddiq, hadir dan berunjuk rasa di Bungku, tidak berarti ingin mengganggu jalannya aktivitas pemerintahan daerah. “Sebagai bagian dari masyarakat Morowali, meminta perlindungan kepada Pemda bahwa kami mengalami masalah. Makanya meminta uluran tangan Pemda soal ulah PT. Hengjaya yang tidak berpihak ke masyarakat dan belum juga membayar haknya masyarakat,” tutur Siddiq, sambil menambahkan, massa akan menduduki depan Rujab Bupati Morowali selama satu pekan, hingga perusahaan mau
membayar hak masyarakat. Jika aksi pendudukan di depan Rujab Bupati tidak termaksimalkan, maka opsi kedua yakni menduduki kembali jalan hauling PT. Hengjaya Moneralindo di Desa Tangofa.

Kembali ke rencana pergerakan aksi. Akan star dari Desa Lafeu, Kecamatan Bungku Pesisir. Demo dimulai Senin, pukul 09.00 WITA Senin besok (18/3/2023), hingga Minggu (24/3/2024). Titik aksi sebut Siddiq yang juga Penanggung Jawab Aksi sekaligus orator aksi, akan digelar di depan Rujab Bupati Morowali. Untuk second plan nanti, tetap di jalan hauling PT. Hengjaya di Desa Tangofa seperti yang sudah digelar sebelum-sebelumnya.

Menurut Siddiq, mengapa aksi dipusatkan di Rujab Bupati Morowali? Karena sementara ini Kantor Bupati lagi dalam tahap perehaban.

Seperti sudah ditayang CBN belasan kali, tutuntan ke PT. Hengjaya menitik beratkan pembayaran tali asih hak masyarakat berupa tanam tumbuh yang telah disepakati antara masyarakat, Pemda Morowali yang difasilitasi Pj. Bupati Rachmansyah Ismail dengan PT. Hengjaya pusat. Yakni akan membayar sebesar Rp. 5 Miliar untuk 70 pemilik tanam tumbuh Desa Tangofa dan juga Rp. 5 Miliar untuk 73 warga pemilik tanaman dari Desa Lafeu. Sesuai by name address, ada 143 orang yang berhak menerima pembayaran tersebut.* jay – bersambung

Share :