1711813386833

CBN, MedanKita harus beri acungkan jempol akan Keberhasilan Kepolisian Republik Indonesia menangkap pelaku kriminal dan menampilkan pelakunya bahkan di publikasikannya melalui konfrensi pers di media, Sabtu (30/03).

Tetapi dibalik keberhasilan dan menampilkan pelaku kriminal, ternyata ada satu sisi, mana penampilan Pelaku kriminal tersebut mendapat sorotan publik terkhusus bagi kalangan adat yang juga bergama Islam.

Datok Arifin yang merupakan tokoh muda adat Melayu dari Sumatera Utara melalui media menyatakan protes dan keberatannya terhadap penampilan para pelaku sewaktu di konfrensi pers,

“Tolong kepada pihak kepolisian, jangan lagi menampilkan pelaku kriminal dengan memakai busana muslim, sebab apapun yang dilakukannya bukan mewakili ummat muslim apalagi dalam kehidupan sehari-hari pelaku memang tidak mmemakai busana muslim seperti mamemakai jilbab, kopiah ataupun peci,” tegas Datok panglima kaum ramunia Kesultanan Serdang ini, Sabtu (30/03).

Lanjut,” Tampilkan saja sesuai gaya diri pelaku dalam kehidupan sehari-harinya, sudah cukup banyak dan lama pihak kepolisian menampilkan pelaku kriminal dengan memamakai busana muslim dan untungnya belum menampilkan dengan memakai busana adat,” sindir datok.

“ini seolah-olah memberi kesan bahwa pelaku kriminal di Indonesia itu dalangnya ummat muslim dengan kesan bahwa bergaya berpakaian seperti muslim sejati tetapi ternyata pelaku kriminal,” sambung datok lagi.

“jadi Tolong Stop, menampilkan pelaku kriminal dengan berpakaian ala muslim walaupun dirinya seorang muslim apalagi yang non muslim, pakaikan saja seperti pakaian sehari-hari yang dia pakai,” tutup datok.

( red CBN 86 )

Share :