Jombang – Jawa Timur, Cakrabhayangkaranews.com Penyusunan peta Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang dialokasikan dari APBD sebesar Rp 1,7 miliar dinilai urgen. Salah satunya, untuk menekan alih fungsi lahan pertanian pangan di Jombang yang setiap tahunnya masif.

”Pada intinya begini, alih fungsi lahan sangat mengancam pertanian di Jombang. Kalau kita tidak memiliki LP2B, kita tidak punya instrumen mengendalikan lahan pertanian,” ujar Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Jombang M Rony, Jumat (24/3) kemarin

Sehingga, perlunya penyusunan peta itu, selain pengendalian lahan pertanian dan pangan juga mengacu ke program pemerintah pusat. ”Karena program dari pusat itu banyak yang dikaitkan dengan LP2B, sehingga kita berupaya maksimal bisa mengakses program yang lain,” kata Rony.
Disinggung terkait progres yang sudah berjalan, hingga kini Rony menyebut masih fokus menyiapkan tim. ”Sekarang menuju atau persiapan membentuk tim,” kata Rony.

Dijelaskan, tim terdiri dari lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pasalnya, penyusunan peta itu juga saling berkaitan dengan OPD lain. ”Seperti dinas PUPR, lalu Bappeda karena kita tidak bisa bekerja sendiri, masalah LP2B terkait tata ruang, jadi tidak hanya sektor pertanian,” imbuh dia. ( Andi – CBN )

Share :