CBN,PALEMBANG–Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Selatan (Sumsel) gelar konferensi pers dengan awak media terkait ungkap kasus Tindak Pidana penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang disubsidi Pemerintah di Ruang Konferensi Pers Gedung Presisi Mapolda Sumsel, Senin (18/12/2023).
“Konferensi pers dipimpin Plt Dir Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Putu Yudha Prawira didampingi Kasubdit IV Tipidter AKBP Tito Dani ST SH MH dan dihadiri Kasubdit II Ditintelkam Polda Sumsel AKBP Afria Jaya SH dan Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumsel AKBP Yenni Diarti SIK.

“Dikatakan Plt Dir Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Putu Yudha Prawira. “Bahwa kasus ini terungkap, karena tersangka S (25) tertangkap tangan oleh anggota Dit Intelkam Polda Sumsel, sedang melakukan pembelian BBM Jenis Solar yang di subsidi Pemerintah dengan menggunakan kendaraan yang dimodifikasi. di SPBU 24.301.98 Jalan Soekarno Hatta Kecamatan Alang-Alang Lebar Kota Palembang Provinsi Sumsel”.
“Kamis (14/12) yang lalu tersangka melakukan pembelian BBM bersubsidi dengan menggunakan kendaraan mobil Box mitsubishi warna kuning dengan nomor polisi (Nopol) BG 8036 LR yang dimodifikasi dengan berisikan 2 (dua) baby tank masing-masing kapasitas 1000 liter,”

“Pembelian BBM jenis solar bersubsidi tersebut dilakukan oleh tersangka secara berulang-ulang dan juga selain di SPBU 24.301.98 tersangka juga melakukan pembelian di SPBU Sukosari dan SPBU Polygon,” ujar Putu
“Lanjut juga dia beberkan bahwa berdasarkan keterangan tersangka, setelah ke-2 baby tank yang masing-masing berkapasitas 1000 liter penuh, akan dipindahkan ke mobil tangki warna biru dipinggir jalan daerah Keramasan Kertapati Kota Palembang, untuk tersangka lainnya masih dalam penyelidikan”. Ungkap Plt Dir Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Putu Yudha Prawira

“Dari pengakuan tersangka, sudah sekitar tiga (3) bulan mengisi solar di seluruh SPBU Palembang dengan bergantian sekali jalan kalau penuh di upah 300 ribu, pegawai SPBU turut juga mendapatkan komisi tiap kali mengisi.
“Putu Yudha melanjutkan, kasus akan di kembangkan mencari bos tersangka inisial A dan memeriksa pihak lain termasuk dugaan keterlibatan SPBU atau karyawannya.” Sebutnya.

“Barang bukti yang berhasil diamankan, satu unit mobil box mitsubishi canter warna kuning dengan Nomor Polisi BG 8036 LR. Dua buah babytank warna putih yang masing masing kapasitas 1000 (seribu) liter yang berisikan BBM jenis solar subsidi pemerintah dengan jumlah keseluruhannya lebih kurang seribu empat ratus (1400) liter. Satu buah pompa merk modern yang telah terhubung dengan satu buah selang 14 inch. Satu unit handphone merk Oppo A 83 warna hitam tanpa Sim Card.
Satu buah plat Nomor Polisi BG 8584 AC.
“Pasal yang dikenakan kepada tersangka yaitu, pasal 55 Undang Undang RI No 22 tahun 2021 tentang minyak dan gas bumi sebagaimana telah diubah pada pasal No 40 angka 9 undang undang RI no 6 tahun 2023 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang undang No. 2 tahun 2022 tentang cipta kerja menjadi Undang Undang.
“Setiap orang yang menyalahgunakan pengangkutan dan/atau niaga bahan bakar minyak, bahan bakar gas dan/atau liquefied petroleum gas yang di subsidi dan atau penyediaan dan pendistribusiannya diberikan penugasan pemerintah dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan pidana denda paling banyak Rp.60.000.000.000,_(enam puluh milyar rupiah). Tutup Plt Dir Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Putu Yudha Prawira.
Reporter:Salim