
Kadis Kesehatan Touna
Touna, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Penurunan Stunting di Kabupaten Tojo Unauna (Touna), Sulawesi Tengah (Sulteng), terjadi cukup signifikan. Ia masuk terendah dari 11 kabupaten dan satu kota, dimana rata kabupaten dan kota justru naik. Angka penurunan stunting di Touna yang drastik, tidak luput dari hasil.maksimal seluruh jajaran Dinas Kesehatan secara berjenjang. Touna berada dibawah Kabupaten Sigi. Tentu kondisi tersebut, merupakan parameter untuk.– sekali lagi — menakar keberhasilan pembangunan kesehatan di Touna secara umum.
Kepada CBN baru-baru ini, Kadis Kesehatan Touna Dra. Jafanet Alfari, M.Ap mengatakan, sekarang ini stunting di Touna merupakan yang terendah di Sulteng. Indikatornya kata Jafanet, dari angka semula 31 kini menjadi 21. “Penurunannya sama dengan 10,3 persen, setelah Sigi yang juga turun 10 persen,” kata Jafanet Alfari.
Atas prestasi ini kata Jafanet, Bupati Touna Mohamad Lahay, sangat mengapresiasi. Bahkan, turunnya angka stunting di Touna akan berdampak nantinya, pada penambahan APBD. “Dari pusat, Bantuan Operasional Kesehatan (OK) kita juga akan naik,” jelas Jafanet.
Dengan pencapaian ini sebut Jafanet, ia menekankan kepada jajaran agar tidak kendur semangat dalam memacu kerja dan tumbuhkan kinerja yang harus terus ditingkatkan. Juga kerjasama dengan mitra-mitra lebih dipererat. Ikut mengkampanyekan pencegahan perkawinan dini pada remaja-remaja putri.
Peningkatan lainnya dibidang kesehatan tambah Jafanet, termasuk angka kematian ibu hamil menurun karena terus dicegah. Serta rendahnya tingkat kematian bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR adalah kondisi ketika bayi lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram. Idealnya, berat badan normal bayi saat lahir adalah 2,5–4,5 kilogram. “Makanya, salah satu kuncinya, kita mencegahnya dari perkawinan dini untuk mengindari bayi lahir stunting,” tegas Jafanet.
Stunting, adalah kondisi balita, tidak seperti umum seusianya. Misalnya, tinggi badan anak lebih pendek dari rata-rata yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Stunting dapat terjadi karena asupan gizi yang tidak sekuat pada ibu selama kehamilan atau pada anak saat sedang dalam masa pertumbuhan.
Ciri-ciri anak yang mengalami stunting di antaranya:
Tinggi badan lebih pendek dari anak seusianya. Berat badan tidak naik secara konsisten. Tumbuh kembangnya lambat.
Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya. Kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik. Anak cenderung lebih pendiam serta Fase Pertumbuhan gigi pada anak melambat.* jay