Malino, Morut – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Desa Malino Kecamatan Soyo Jaya, Kabupaten Morowali Utara (Morut), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), terus berbenah. Kades terpilih Malino Edi Yuni Yelmon Mosogu — dalam kurun waktu empat bulan berjalan usai pemilihan pada Pebruari 2022– terus menggenjot dan mengupayakan pembangunan infrastuktur sesuai permintaan dan kebutuhan masyarakatnya. Seperti, sarana prasarana umum, meliputi bangunan, jalan dan infrastruktur penunjang lain.

Dalam kurun waktu juga sekitar empat bulanan, pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat berjalan sesuai yang diharapkan. Seperti pelayanan BPJS, BLT dan lain-lain, semuanya berjalan lancar.

Demikian Kades Malino Edi Yuni Yelmon Mosogu kepada CBN di Malino baru-baru ini. Menurut Edi Yelmon, dari upaya pembenahan diberbagai sektor fisik non fisik — mencakup sosial kemasyarakatan — kian terasa sisi kemajuannya.

“Yang saya upayakan untuk memajukan Desa Malido dan masyarakat, setidaknya ada dua sisi. Yang pertama ya, itu dari segi pembangunan dan kemudian kesejahteraan masyarakat dari sudut pemberdayaannya,” sebut Edi Yuni Yelmon.

Sebab jika pembangunan bagus katanya, kesejahteraan masyarakat bisa terjamin, maka apa yang direncanakan diharapkan bisa dicapai. Selain itu, program Desa Malino berusaha menjejaki  “induk” program kabupaten yang digagas Bupati Dr dr Delis Julkarson Hehi, MARS yakni Morut Sejat, Morut Cerdas dan Morut Sejahtera atau didingkat SCS yang identik dengan misi daerah Morut secara umum,” tutur Edi.

Kembali kemata pencarian masyarakat Desa Malino yang 90-an petani lanjut Edi, otomatis membutuhkan pupuk untuk tanaman bulanan. Buat memupuk palawija seperti sayur-sayuran serta tanaman bulanan lainnya, terung, sawi, tomat, lombok.

Apalagi sebut Edi, hasil kebun palawija masyarakatnya dipasok ke PT Gunbuster Nickel Industry (GNI)
berupa sayur sawi, terung, lombok, tomat dan lainnya dalam skala besar.

Edi juga tengah giat mengembangkan ternak sapi untuk digarap kelompok masyarakat yang berlatar transmigran. Yang sudah diadakan, 15 ekor. Dari jumlah itu, kabupaten membantu 10 ekor.

“Memang tepat sasaran untuk.peternakan sapi di sini. Lagian masyarakat bisa merawatnya dengan baik, bagai merawat bayi ketika sapi ada anaknya,” terang Edi Yelmon.

Cuma persoalannya, masih adanya kendala infrastruktur desa yang butuh dibuat dan sebagian diperbaiki. Seperti jembatan penghubung antar dusun.* jay – bersambung

Share :