BUOL, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) –Buat memenuhi hajat dan kebutuhan orang banyak, miliaran rupiah dana digelontorkan pusat ke daerah melui

proyek yang didanai negara.

Salah satu daerah yang menerima fasilitas itu adalah Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Yakni, program hibah air minum perkotaan melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Direktorat Cipta Karya Sulteng.

Misalnya, fasilitas yang dibangun tahun 2020 dan 2021, hingga saat ini belum dapat melayani kebutuhan masyarakat.

Tengoklah misalnya, sarana dan prasarana air minum yang dibangun di Desa Poongan, Kecamatan Bokat, Kabupaten Buol.

Menurut pengakuan Kepala Desa Poongan Jahidin, sejak selesai dibangun fasilitas tersebut manfaatnya justru belum dirasakan masyarakat seperti yang diharapkan.

Kenyataanya, sampai saat ini tidak ada air mengalir melalui sambungan pipa seluruh rumah warga yang sudah mendapatkan pemasangan meteran.

“Jumlah warga saya yang sudah mendapatkan sambungan pipa sekaligus meteran sebanyak 200 SR, jelas Jahidin kepada media ini.

Penelusuran media ini menunjukan, pipa induk dari fasilitas yang dibangun itu menjangkau sejumlah desa di wilayah kecamatan Bokat, meliputi Desa Tayadun, Bukamog dan selanjutnya hingga batas Desa Bokat. Dan pada umumnya, masyarakat disejumlah desa itu juga belum belum menikmati air minum tersebut.

Sementara pantauan media ini menunjukan lokasi bangunan sejumlah fasilitas saat ini,.kondisinya tidak terawat karena sudah ditumbuhi rumput dan semak belukar. Dan keberadaan bangunan tersebut mubazir karena tidak lagi berfungsi sesuai peruntukannya.

Sementara, menurut Helmi selaku PPK Air Minum pada Prasarana Permukiman Wilayah Direktorat Cipta Karya Propinsi Sulteng, bahwa sejak selesai bangunan fasilitas tersebut pada awalnya memang ada hambatan akibat adanya banjir saat ini disekitar lokasi tersebut.

Menyusul pasca banjir dilakukan perbaikan dan normalisasi pompa yang terpasang. Dan hasilnya, aliran air bisa berjalan normal.

” Dan untuk diketahui, setelah normal aliran air, operasional selanjutnya secara resmi kita sudah serahkan ke Pemda Buol melalui PDAM Motanang. Jadi, apapun alasannya, kondisi yang terjadi saat ini, itu operasionalnya sepenuhnya adalah tanggung jawab pihak PDAM. Tanggung jawab kami hanya sebatas membangun fasilitas dan sarana penunjang lainnya. Dan operasional selanjutnya adalah tanggung jawab pihak PDAM setelah diserahkan secara resmi kepada Pemda Buol,” tandas Helmi, via chat wa kepada CBN.

Sementara PJS Direktur PDAM Motanang, Surianto Jumiran yang beberapa kali dihubungi media ini belum berhasil, baik melalui telpon maupun di kantornya.

Semetara berdasarkan data, optimalisasi Sarana Prasarana Air Minum IKK Bokat tahap II yang berlokasi di Desa Poongan Kabupaten Buol tahun 2020 dan 2021 sudah selesai dengan progres fisik 96,54 persen.

Dengan jenis kegiatan meliputi rehabilitasi intake, kompleks WTP, reservoir distribusi, pembangunan jaringan pipa distribusi serta sambungan rumah. Dengan total nilai anggaran sebesar Rp 4,1 milyar yang bersumber dari APBN.* SUL

Share :