Palu, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Tengah (Sulteng) dari partai Golkar yang juga menjabat Wakil Ketua Banggar, H. Muhidin M. Said, SE, MBA, sangat merespon promosi daerah yang ditayang di media massa. Baik itu berita cetak, maupun online.

Ini nilai Muhidin, sebagai bentuk empati terhadap daerah dan tidak justru mengangkat melulu berita kasus yang sifatnya kontra produktif. Kendati menurutnya, wajar kalau wartawan atas kontrol sosial yang melekat, menyorot kasus sesuai fakta yang memang harus dikritisi. “Saya juga faham berita,” ungkap H. Muhidin Said kepada CBN di kediamannya, Jl. Tolambu, Palu Barat, Jumat (18/8) malam.

Menurut Muhidin, setiap saat dia memonitor berita tentang Sulteng lewat grup-grup WatsApp — terutama pada media lokal Sulteng — justru kebanyakan memuat kasus. Seharusnya lebih banyak muatan pembangunan.

Untuk kesekian kali bertemu, Muhidin memang tidak menyambut dan betul-betul akan memberikan minus respon jika yang diangkat media, soal-soal kasus. “Janganlah. Ada wartawan yang begitu,” katanya.

Kata Muhidin, Sulteng butuh peran wartawan dalam mengungkap sisi positip sebagai promosi untuk menakar sisi kemajuan pembangunannya. Maka berita-berita Sulteng mestinya lebih bernuansa  pembangunan, positip dan motivatif.

Pernyataan Muhidin, diamini Wahid — salah satu — orang kepercayaannya. “Mana berita-berita, kok tidak ada?,” kata Wahid, bahkan belum sempat  CBN duduk, ia terus menyodok tanya. “Anda mau  diberitakan ya?” tanya balik CBN.

Pastinya, malam itu Muhidin Said berharap, media harus mempromisikan Sulteng, yang terus digenjot pembangunan infrastrukturnya melalui anggaran pusat yang selalu diperjuangkan. Sulteng masih butuh dibangun, guna mengejar ketertinggalannya. Bagaimana, mendorong dan memperjuangkan  penganggaran agar selalu mengalir ke Sulteng. Terutama untuk menyokong pembangunan infrastruktur sarana dan prasarananya.

Salah satunya, keterhubungan wilayah, dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, seperti harapan Muhidin  selama ini. Sisi-sisi itulah yang perlu diangkat wartawan di medianya. Jangan hanya kasus-kasus terus yang ditayang. Sebab kalau pola itu sebut Muhidin yang dilakukan wartawan, orang akan apriori dan takut. “Karena ada kesan wartawan hanya mencari-cari kasus dan kesalahan. Wartawan akan ditolak,” sebut Aleg DPR RI yang dua kali berturut dalam dua periode memegang posisi Wakil Ketua Komisi V DPR RI, mulai tahun 2009-2014 dan 2014 hingga 2019.

Kendati tutur pengusaha dan politikus Golkar asal Sulteng selama empat periode dan saat ini duduk di Komisi XI, tidak menyangkali bahwa pada wartawan melekat sosial kontrol, dalam perannya mengangkat berita-betita. “Tapi ada baiknya angkatlah sisi pembangunan. Sebab daerah kita masih butuh dimajukan dari berbagai sisi, sehingga perlu didukung berita positip yang membangun fisik maupun mental,” kata Muhidin Said, yang malam itu baru saja pulang dari mengunjungi daerah. Nah !!?* jay

Share :