Palu, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Lugas ia menjawab pertanyaan yang disodor. Dan tipikal seorang aktivis masih terbawa dalam tekanan saat bincang-bincang dengan politikus Partai Nasdem Sulawesi Tengah (Sulteng) dari  Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Sulteng Parigi Moutong (Parimout).

Ibrahim A. Hafid mengatakan,
sebagaimana amanah rakyat yang ia jalani saat ini sebagai Aleg DPRD Provinsi dari Partai Nasdem , kini sudah dua periode. Itu sejak 2014 hingga mengakhiri 2023. Kini akan masuk di periode ketiga 2024 depan. “Ya, Insyaallah saya tetap tidak memilih isu. Yang pasti selalu terbuka dan merespon ke utuhan petani, nelayan dan kaum miskin,” katanya kepada CBN, di ruangannya lantai II Gedung DPRD Provinsi Sulteng, Senin (21/8) siang.

img 20230821 130700 989

Prioritaskan kebutuhan masyarakatMenurut Ibrahim, karena itu ia banyak memprogram dan memperjuangkan kepentingan daerah dan rakyat Kabupaten Parigi Moutong (Parimout), sebagai asal Dapilnya. “Diupayakan dapat mengkaver wilayah hingga ujung Utara sampai ke Selatan,” tukas Ibrahim yang terlihat masih tetap segar dan energik.

Ia kemudian memapar, sejumlah plannya buat masyarakat di Dapil Parimout. Seperti program infastruktur, sarana dan prasarana. Jalan tani bahkan hingga membuka akses — misalnya — jalan setapak ke area pegunungan, menjadi lebar, dan dapat dilalui kendararan.

Saat tengah menjelaskan program dua telefonnya hampir terus berdering. “Ya, seperti inilah. Komunikasi dari teman, relasi, kawan-kawan dan sahabat. Bahkan dari gunung-gunung, berusaha saya akomomodasi,” sambil sesekali minta diberi kesempatan menerima telefon.

Begitulah. Kata Ibrahim, ia memprioritaskan apa-apa yang diberikan ke bawah, sesuai kebutuhan masyarakat dan kemampuan anggaran. Misalnya, jalan-jalan itu tidak hanya berasal dari APBD yang dijadikan stimulus. Daerah-daerah yang diberikan dana pembangunan, kemudian bisa melanjutkan kerja-kerja dengan pola gotong-royong di daerah masing-masing.

img 20230821 130700 989

Tetap disesuaikan kemampuan anggaran“Jadi masyarakat — contohnya — yang butuh pembukaan jalan — akan kita sokong dengan APBD semaksimal yang bisa dibiayai. Untuk selanjutnya, tinggal masyarakat yang menyambungnya,” ungkap Ibrahim.

Menurut Im — sapaan akrab Ibrahim — jika masyarakat sudah dibantu sesuai kebutuhannya dan ternyata masih butuh lagi, tetap akan diprioritaskan sesuai program yang diusul dari bawah.

Selain itu sebut Im, ada juga program pemberdayaan masyarakat melalui kelompok-kelompok tani, nelayan serta kelompok ibu-ibu yang terhimpun dalam UMKM. “Seperti itulah yang kita bantu, dari dana APBD,” terang Ibrahim Hafid.

Kata Ibrahim, programnya ke masyarakat juga ia berikan dalam bentuk pendidikan politik dan edukasi pembangunan. Bagaimana menggiring masyarakat agar berpikir membangun daerah yang lebih strategis dan prospektif, hingga menyentuh desa-desa dan lokasi terpencil.* jay – bersambung

Share :