Babel Cakrabhayangkaranews.comPlastik Memiliki Manfaat Sangat Banyak Pada Kehidupan Kita. Seluruh Kegiatan Tidak Lepas Dengan Pengunaan Plastik. Permasalahan Sampah Dari Berbagai Permasalahan Lingkungan Hidup Berupa Sampah Plastik, Maka Sudah tidak Ada Alasan Untuk Menunda Mengubah Gaya Hidup Yang Konvensional Yaitu Membuang Sampah Pada Tempatnya Mulai Diganti Dengan Tidak Menghasilkan Sampah Plastik Apapun.

Memang Bukan Hal Yang Mudah Tetapi Juga Bukan Hal Yang Sulit Untuk Dilakukan. Ini Hanya Soal Kebiasaan. Banyak Sekali Kawan-Kawan Pencinta Alam Mengadakan Acara Bersih-Bersih.Tindakan Kuratif Berupa Bersih Sampah Di Sungai Atau Bersih Sampah Di Gunung Apabila Tidak Dibarengi Dengan Pencegahan.

Maka Hasilnya Tidak Efektif. Adagium Mencegah Lebih Baik Dari Pada Mengobati Juga Bisa Diterapkan Dalam Gaya Hidup Zero Waste, Mencegah Atau Preventif Yaitu Menahan Diri Untuk Tidak Menggunakan Bahan-Bahan Plastik Sekali Pakai, Karena Bahan-Bahan Plastik Ini Sangat Lama Terurai. Ada Pula Bahan-Bahan Plastik Yang Tidak Bisa Terurai.Hanya Perlu Merubah Gaya Hidup Sedikit Demi Sedikit Dan Perlu Adanya Komitmen.

Maka Zero Waste Lifestyle Bisa Diaplikasikan Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Contohnya Mulai Membawa Wadah Makan Untuk Membeli Makanan Di Warung, Supaya Nasinya Dan Lauknya Tidak Dibungkus Dengan Plastik.

Kemudian Mulai Membiasakan Membawa Tumbler Atau Botol Minuman Untuk Menggantikan Botol Minuman Berkemasan Sekali Pakai. Mari cintai lingkungan, cintai bumi kita juga.

Pemuda sebagai agent of change, baik dalam keluarga maupun di masyarakat, serta kemampuan mereka menyebarkan informasi secara viral pula melalui media sosial, Pemuda menjadi pilar yang sangat penting dalam menyebarkan pemahaman dan menjadi contoh baik untuk tidak membuang sampah sembarangan yang pada akhirnya sampah tersebut akan berakhir di lautan.

Penyebaran informasi dan perubahan ini penting untuk memberikan contoh nyata terkait solusi agar tidak membuang sampah ke laut dan memanfaatkan sampah menjadi berkah dengan caranya masing-masing. Cara ini diharapkan menjadi solusi yang dapat diduplikasi di pulau-pulau kecil, dimana sistem kebersihan atau persampahan yang baik masih jarang ditemukan.

Terkait fenomena gerakan terkait masalah sampah laut yang seringkali timbul tenggelam, bahwa hal tersebut bukan hal yang perlu dikhawatirkan mengingat permasalahan sampah di Indonesia baik di darat, di pantai maupun lautan di Indonesia masih sangat sulit untuk diatasi. apabila semakin banyak generasi yang melakukan gerakan bagi lingkungan. setiap gerakan di seluruh area di Indonesia seharusnya bisa saja mempublikasikan data hasil bersih-bersih sampah yang dilakukan.

Sampah yang dikumpulkan tersebut bisa dikuantifikasikan secara ilmiah dengan menimbang sampah sesuai jenis dan brand mengikuti standar tertentu. Dari data-data ini, jika dilakukan secara konstan dapat membawa perubahan yang signifikan untuk terus mendorong solusi atas sampah yang sering ditemukan di pantai dan pulau kecil dari sumbernya langsung (perusahaan/ masyarakat setempat).

“Jadi yang tidak kalah penting adalah aksi setelah bersih-bersih itu sendiri dengan memanfaatkan isu-isu atau data-data.

Contohnya, karena di pantai banyak ditemukan sampah sedotan sekali pakai, maka di buat peraturan tidak ada sedotan di pantai atau pulau tersebut secara lokal sedangkan secara nasional bisa saja membuat gerakan-gerakan tanpa sedotan sekali pakai dan menawarkan solusi inovatif sebagai pengganti permasalahan tersebut.

Untuk memastikan keberlanjutan gerakan-gerakan tersebut, Pemuda perlu ditekankan pentingnya aspek ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di mana pemuda sebagai inisiator aksi mendapatkan manfaat dari turut membantu mencegah sampah masuk ke laut. Manfaat ini dapat datang dari menjadikan sampah yang sudah ada menjadi nilai ekonomi,

membuat solusi bisnis inovatif yang juga mencegah sampah masuk ke lautan, dan memastikan circular economy dan zero waste tetap dilakukan di wilayah-wilayah binaan gerakan tersebut.

“Dari sini pastinya gerakan tersebut akan mampu mendapatkan keuntungan secara langsung dan bisa bersifat mandiri dan berkelanjutan. Diharapkan setiap aksi lingkungan dapat membuat pemuda di Indonesia dapat menduplikasi solusi-solusi ini juga agar solusi untuk masalah ini tidak berhenti dengan aksi bersih-bersih secara rutin.

Share :