Tentena, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Nampak benar adanya, bila koperasi adalah “Soko Guru Perekonomian Rakyat”. Artinya jika diandaikan bangunan rumah, maka koperasi adalah tiang tengah atau “tonggak”. Ini artinya, koperasi adalah pilar penting dalam perekonomian.

Inilah juga yang dirasakan masyarakat atas hadirnya “Koperasi SInar Karya Sejahtera” disingkat SKS di Kota Tentena, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Di koperasi yang berdiri sejak 2006 itu, banyak nian kebutuhan mendadak masyarakat yang mendesak, dapat terbantu dan tertalangi. Misalnya, anak mau sekolah, mau nikahan, tiba-tiba sakit bahkan untuk modal usaha bisa diperoleh di koperasi tersebut. Tentulah, tetap dengan syarat dan ketentuan.

Kepada CBN Rabu (12/4), Bendahara Koperasi SKS Tentena Jeffry Hangs mengatakan itu saat diwawancarai. “Iya..Kami bantu, baik anggota maupun yang di.luar anggota,” ungkap Jeffry.

Menurut Jeffry, untuk pegawai pihaknya meminta jaminan gaji. Sedangkan diluar anggota, bisa menjaminkan jaminan sesuai kesepahaman. Bunganya? Waw, tenyata sangat rendah dan pengenaannya hanya 2,5 persen untuk anggota. “Kalau di luar anggota koperasi disepakati 5 persen,” urai Jeffry yang juga pemilik Toko “Hello Kitty” Tentena.

Berdiri sejak tahun 2006. Koperasi Sinar Karya Sejahtera sebut Jeffry tercatat menjalani kerjasama dengan instansi P dan P. Untuk kalangan ASN dan guru-guru.

Jeffry menceritakan, waktu pembukaan pertama SKS beranggotakan hanya 40 orang. Kini anggotanya sekitar 100 orang. Sudah termasuk anggota tidak tetap.

Selain melayani kebutuhan uang para anggota gambar Jeffry, Koperasi SKS juga melayani kebutuhan kendaraan roda dua.

Dalam menjalankan roda koperasi tambah Jeffry memang tidak melulu mulus. Terdapat kendala seperti piutang yang sudah sulit ditagih. Bahkan tak bisa lagi dihubungi, hingga ada yang sampai lari keranah pihak berwajib. “Tapi itulah. Kalau demikian sudah sulit pengembaliannya. Penanganannya pun jadi berlarut-larut,,” aku Jeffry.

Anggota tidak tetap Koperasi SKS ungkap Jeffry memang tidak tetap. Selalu berganti. Sesuai kebutuhan masing-masing. Untuk Koperasi SKS membatasi pinjaman dengan plafon tertinggi sebesar Rp. 10 juta. “Akan disesuaikan dengan gaji yang diterima calon pemimnjam. Jika tinggal sedikit, tidak mungkin dapat kami layani,” jelas Jeffry. Intinya kata dia, adalah azasnya, adalah saling membantu dan tolong menolong sehingga Koperasi SKS bisa tumbuh bersama masyarakat.* jay

Share :