Ampana, Touna – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) jajaran, tengah dan kini terus dilakukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Mengapa pembenahan SDM jajaran jadi prioritas? Ini lantaran masih banyaknya kesalahan administrasi (admin -red) yang sebetulnya tidak patut terjadi oleh para kepala desa. Dari kesalahan admin tersebut, terpaksa harus dibayar mahal karena ada yang masuk ke ranah pidana, dan Kadesnya terjerat hukum.

Begitu yang diungkapkan Kadis PMD Touna Mohamad Isa Ashar Latimumu, SH kepada CBN di Ampana baru-baru ini.

Maka itu, PMD kata Tony — sapaan akrab Mohamad Isa Ashar — dibutuhkan insan-nsan cerdas. Yakni, sosok yang mampu mengejawantahkan keinginan pimpinan sesuai situasi, kondisi dan kebutuhan.

Lanjut kata Tony,
masalah program-program PMD Touna juga terus ditingkatkan, terkait pemberdayaan masyarakat itu sendiri.Kaeena jika masyarakat terberdaya, akan berimbas pada peningkatan ekonomi yang luas. Tapi itu juga harus dibarengi dengan penataan infrastruktur.

“Pembenahan internal dan eksternal untuk pemantapan mutu jajaran dibawah dan terabawah yang kami lajukan, tetap menjadi utama untuk bisa mencapai yang ditargetkan,” tukas Tony Latimumu.

Di Kabubupaten Touna gambar Tony, terdapat
134 desa pada 12 kecamatan (6 di darat dan 6 di pulau -red). Ini adalah tanggung hawab PMD untuk membuatnya bisa maju sehingga sejajar daerah lain.Terutama dalam pengelolaan administrasi.

“Makanya, pengoptimalan DD dan ADD saya tekankan kebawah, harus patuh mengacu pada Permendesa, PDTT Nomor 7 Tahun 2021 tentang prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2022. Perpemdes tersebut meliputi, Prioritas Penggunaan Dana Desa (DD) dan Perbub tentang ADD,” tegas Tony.

Untuk itu tambah Tony, butuh tahapan, mekanisme dan syarat yang harus dipenuhi.

Apalagi, terkait penyusunan APBDes. Selain butuh tata kelola administrasi yang baik katanya lagi, ada tugas lain yang juga penting.
Misalnya, bagaimana menurunkan angka kemiskinan. Juga, bagaimana menurunkan angka stunting di bidang kesehatan serta perbaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Terakhir papar Tony, dengan berbagi upaya Pemkab Touna melalui PMD, adalah peningkatan status Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022. Saat ini jumlah Desa Mandiri ada 2, 14 Desa Maju, 66 Desa Berkembang. Kendati masih ada 48 Desa Teringgal dan sisanya, 4 Desa Sangat Tertinggal.
Catatan ini berdasarkan hasil pemutakhiran Data Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022 yang dilakukan secara mandiri oleh Perangkat Desa bersama Pendamping Desa, Tenaga Ahli dan dibimbing oleh Dinas PMD Kabupaten Touna. * jay – bersanbung

Share :