CBN, Bangka Belitung – “Kita seringkali melihat perilaku berlalu lintas dari yang tertib hingga ugal-ugalan. Berlalu lintas bukan sebatas mampu membeli dan mengendarai kendaraan bermotor, tetapi juga mampu untuk mentaati aturan, menghormati pengguna lalu lintas lainnya, bahkan mampu peka dan peduli akan keselamatan kita maupun orang lain,” Ujar Kasubdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Pol Arman Achdiat, S.I.K kepada jejaring media KBO Babel disela-sela usai mengunjungi Kampung lalu lintas binaan Polres Bangka Barat di Kabupaten Bangka Barat, Mentok beberapa waktu lalu, Kamis (08/6/2023).

Lanjutnya,”Ugal-ugalan di jalan raya selain membahayakan diri kita juga membahayakan bagi orang lain. Kita sering melihat anak anak sekolah, mahasiswa, pekerja profesional pengemudi angkutan umum viral di media sosial akibat perilaku berlalu lintas yang tidak terpuji,”ujarnya.

cbn3
cbn3

Menurut perwira Mabes Polri ini, dampak atas perilaku tidak taat berlalulintas harga sosial sangat mahal dari kerugian waktu sampai kehilangan jiwa manusia, ini semua merefleksikan tingkat kesadaran berlalu lintas yang rendah. Seperti contohnya ada anak sekolah yang menyepak petugas polisi, mempermainkan orang tua di pinggir jalan, melakukan balap liar, atau dengan sengaja memamerkan ketololannya dengan ugal ugalan di jalan raya.

“Jalan raya sebagai sarana utama berlalu lintas, sebagai urat nadi kehidupan dijadikan ajang permainan. Apalagi kalau bergerombol atau dari keluarga aparat, seakan memiliki kekebalan fisik maupun hukum dan bisa semaunya.”tuturnya.

cbn3
cbn3

Dalam sambutannya saat itu, Arman Achdiat menegaskan tertib berlalulintas dibangun sejak dari rumah dan sejak usia dini, mulai keluar dari rumah wajib tertib dalam melakukan aktifitas terutama yang berkaitan dengan berlalu lintas.

“Sebenarnya sejak kita memasuki area publik dituntut peka peduli dan berbela rasa akan keselamatan bagi diri kita maupun orang lain. Karena diri kita dapat menjadi korban atau penyebab gangguan atau merusak bahkan mengakibatkan matinya produktifitas kita maupun orang lain.

Kesadaran dan tanggung jawab serta disiplin dibangun dan dibiasakan sejak usia dini Mendidik tertib berlalu lintas sejak usia dini menyelamatkan anak bangsa. Membangun lingkungan yang tertib berlalu lintas merupakan bagian dari rekayasa sosial dan transformasi sosial. Yang dapat mendidik dan menginspirasi warga untuk bangga tatkala berlalu lintas dengan tertib, disiplin atau mematuhi aturan berlalu lintas.”tegasnya.

cbn4
cbn4

Membangun lingkungan tertib berlalu lintas dapat dimulai dengan membangun “Kampung Tertib Lalu lintas”. Kampung tertib lalu lintas bukan sebatas membangun infrastruktur tetapi juga membangun literasi berlalu lintas untuk dapat merubah mind set, membangun mental dan sebagai gerakkan moral bagi kemanusiaan dan keteraturan sosial.” Tambah Arman.

Bahkan, masih banyak lagi yang dapat dilakukan dalam membangun budaya tertib berlalu lintas. Kekuatan pengaruh positif edukatif, Pembangunan infrastruktur dan sistem sistemnya, penegakan hukum lalu lintas, TAR ( traffic attitude record ) dan de merit system memerlukan political will yang kuat dan komitmen para pemangku kepentingan lainnya serta komitmen warganya dan konsistensi secara berkesinambungan untuk membangun budaya tertib berlalu lintas.

“Semoga kehadiran kami disini dapat memberikan kontribusi untuk masyarakat kabupaten bangka Barat,” pungkasnya.

Diketahui, Kehadiran Kasubdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Pol Arman Achdiat, S.I.K., M.Si, ke negeri Serumpun Sebalai Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tepatnya di kabupaten Bangka Barat, Muntok dalam rangka asistensi “Kampung Tertib Lalu Lintas” yang direkomendasikan Satlantas Polres Bangka Barat. Inovasi tersebut bertujuan untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Bangka Barat khususnya.( RedCBN86 )

Share :