Jakarta, tniad.mil.id Cakrabhayangkaranews.com – Beberapa hari belakangan, publik mengecam sebuah peristiwa yang viral di media tentang seorang wasit sepakbola pada pertandingan tarkam (antar kampung) yang dipukul oleh pemain yang merupakan oknum anggota DPRD di Tangerang, Jumat (10/6/2022).
Pada akhirnya, persoalan tersebut diselesaikan secara damai setelah pelaku meminta maaf dan sang wasit memaafkannya. Kemudian terkuak bahwa sang wasit yang rendah hati dan pemaaf tersebut adalah seorang anggota TNI dari Yonarhanudri-1/Kostrad yaitu Kopda Eka Kurniyawan yang memiliki prestasi sebagai salah satu di antara wasit nasional berstatus sebagai prajurit TNI aktif.
“Sejak kecil saya memang suka sekali sepak bola. Di Batalyon saya tergabung dalam tim sepakbola Rajawali dan beberapa kali mengikuti pertandingan antar satuan,” kata Kopda Eka Kurniyawan menceritakan awal mula dirinya menekuni olahraga sepakbola.
Kopda Eka kemudian mencoba untuk mengikuti seleksi wasit dan dinyatakan lulus untuk mengikuti pelatihan wasit tingkat daerah serta mendapatkan sertifikat wasit C-3 pada tahun 2018 di Kota Bekasi. Kemudian pada tahun 2020 dilanjutkan Kembali menempuh Lisensi C-2 Wasit Sepak bola di Jakarta dan pada tahun 2021 menempuh Lisensi C-1 Nasional di Palembang.
Dengan sertifikat wasit tersebut Kopda Eka beberapa kali memimpin pertandingan sepak bola tingkat daerah (dikenal dengan istilah Tarkam/antar kampung) dan pertandingan sepakbola junior.
Kopda Eka sering diminta menjadi wasit di sejumlah pertandingan yang digelar di Jabodetabek dan pertandingan yang digelar oleh PSSI Banten. Pada musim kompetisi 2021/2022 Kopda Eka Kurniyawan berhasil lulus overtest untuk dapat bertugas di kompetisi Liga 3 Asprov Banten dan berlanjut ke Liga 3 tingkat Nasional. Pada saat Piala Soeratin U-13 pada musim 2022 Kopda Eka Kurniyawan mendapat kepercayaan tugas untuk memimpin pertandingan sampai partai Final.
“Beberapa kali saya diminta menjadi wasit pertandingan di luar daerah, namun saya tolak karena bertepatan dengan tugas-tugas saya di Batalyon. Jadi saya biasanya bertugas sebagai wasit untuk pertandingan di wilayah Jabodetabek dan Banten saja,” ujar Kopda Eka yang tetap mengutamakan tugas utamanya sebagai prajurit.
Terkait insiden pemukulan oleh pemain saat dirinya menjadi wasit yang menyita perhatian publik, Eka dengan rendah hati mengatakan masalah insiden itu sudah diselesaikan secara damai dibantu oleh satuan dan pihak-pihak yang berwenang.
” Saya juga menyadari bahwa kejadian seperti itu sudah menjadi tantangan tugas saya sebagai wasit. Saya sendiri berusaha selalu profesional di lapangan, tidak pernah saya tunjukkan bahwa saya ini seorang tentara, “tukasnya.
Kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada Kopda Eka dan kerendahan hati serta kelapangan dadanya untuk memberikan maaf kepada pemain yang memukulnya adalah implementasi sikap prajurit sejati yang mengamalkan Delapan Wajib TNI dan melaksanakan Tujuh Perintah Harian Kasad yaitu melakukan tindakan yang dapat menumbuhkan kecintaan rakyat kepada TNI AD. (Dispenad)