Gambar atas : Mapolda Jawa Tengah

screenshot 20230929 074237 1
Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi, S.St.Mk – Kapolda Jawa Tengah

Jakarta – Caktabhayangkaranews.com (CBN) – Berbagai unsur dan kalangan berharap segera ada langkah taktis dari pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng). Polda Jateng supaya all out dan “menyahuti” investigasi yang dilakukan wartawan dan lembaga atas maraknya pembelian borongan BBM Bersubsidi, terutama jenis solar. Penelusuran dan pemergokan pemborongan solar dalan jumlah “tak terkendali” menggunakan angkutan truk, adalah bagian kecil dari banyaknya BBM Subsidi yang lolos oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab di berbagai daerah, lewat macam-macam modus pula. Ada oknum — dan ini paling banyak — yang memanfaatkan — maaf — seragam, baju dan juga lembaga. Selain menggunakan drum, jerigen-jerigen besar kapasitas 35 liter, mereka memodifikasi tangki, sehingga bisa memuat dalam.jumlah ton.

Nah, pekan lalu — seperti sudah ditayang CBN dibawah judul; “Laporan Buat Kapolda Jateng – Menguji Taring UU No 22 Tahun 2001 Pasal 55 dan 53 Tentang BBM Subsidi.” Kini, masyarakat menunggu dan butuh jawaban, apa langkah konkret dari Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi, S.St.Mk,
dalam upaya penertiban BBM Subsidi. Apakah hanya diam, atau membentuk tim untuk melakukan operasi? “Ini agar ada efek jera dan bisa menggulung sindikat BBM Subsidi hingga ke akar-akarnya. Oknum pelakunya yang — maaf rata-rata — berlindung dibalik baju dan lembaga. “Supaya bisa mereka dihadapkan ke kursi pesakitan bila memang terbukti,” ungkap sumber CBN di Semarang.

Investigasi tim awak media dan lembaga pekan kemarin memang berhasil. Setidaknya, tim memergoki Truk Box dengan nomor plat AA 1385 TB yang membeli (ngangsu -red) di SPBU No. 4457218 Tengaran, Semarang. Ini pekan lalu. Ngangsu, arti umumnya “menimba” atau mengambil dalam jumlah banyak. Ya, ini baru di Semarang. Belum bicara di lain wilayah.

Pembaca CBN yang budiman, bisnis BBM Subsidi ini memang perlu mendapat perhatian khusus, ekstra dan terplan dari aparat penegak hukum. Karena masyarakat yang terimbas dan menanggung ruginya.

Mengapa aparat? Sebab di lapangan, tim awak media menemukan praktik semacam ini — maaf sekali lagi — selalu, sering, kerap hingga tidak terhitung lagi oknum-oknum itu “berlindung” atau membawa-bawa nama oknum aparat baik TNI maupun Polri.

Maka harapannya, jangan sampai oknum aparat lainnya baik TNI maupun Polri sampai tergiur dan ikut larut dalam “bisnis haram” ini. Dan di lapangan — jika menamukan praktik praktik kotor itu — pihak kepolisian tidak segan-segan melakukan penindakan sesuai UU dan Pasal yang sudah berlaku baku.

Selaku media massa yang bersayap pada TNI dan Polri, Cakrabhayangkaranews.com (CBN), ikut terpanggil untuk membuka faktanya. Agar, ada efek jera bagi oknum yang berani “menjual-jual nama dan lembaga — supaya lakon dan langkah mereka di laoangan dapat dihentikan, dibungkam ataupun “dikanvaskan”.

Itu sebab, CBN melakukan investigasi yang mendalam. “Sudah betul. Jangan karena kepentingan pribadi, ada oknum yang memanfaatkan dan membawa-bawa nama TNI dan Polri,” komentar sumber CBN di lapangan.
Parahnya, para pengangsu BBM jenis solar, diduga memang belindung dibalik “titel” aparat dan juga lembaga.

Agar diketahui, sebelumnya CBN yang tergabung dalam tim beberapa media dan juga Lembaga Pemantau Pembangunan dan Kinerja Pemerintah (LP2KP), telah turun melakukan investigasi di Tengaran, Semarang, seperti sudah dipapar diawal.

Ini sudah untuk kesekian kali CBN terlibat dalam investigasi dan penelusuran “Bisnis BBM Subsidi” jenis Solar. Bahkan bulan lalu, investigasi CBN ke Sragen di SPBU 44.572.18 Sambung Macan, berlangsung dengan ending dibawah ancaman telefon dari oknum. Intinya, mereka melakukan menekanan dan teror, agar ulah culasnya tidak diberitakan. Padahal, itu fakta lapangan yang ditemukan CBN bersama tim. “Ini harus dilawan. Ini mafia. Makanya diperangi dan diberantas Bagaimana protek juga harus ada, terhadap keselamatan wartawan dan tim di lapangan perlu dipikirkan juga. Itu sebab, aparat tidak boleh diam,” tegas sumber lain CBN di Sambung Macan beberapa waktu lalu.

Kembali mereview penelusuran awak media bersama lembaga, pekan lalu di Tengaran. “Boss” salah satu truk box yang kepergok mengangsu BBM Solar tengah malam di SPBU 44.507.01 Tengaran, disebut-sebut adalah oknum “purna” TNI dan anggota salah satu lembaga “Perlindungan Konsumen”.

Nah ini dia. Pertanyaannya, apakah tidak “sangat keliru” jika ada lembaga perlindungan konsumen, justru melakukan praktik yang merugikan konsumen. “Perlu rekan-rekan wartawan juga menelusurinya. Jangan-jangan ini hanya tameng untuk mengeruk keuntungan pribadi. Berlindung dibalik “baju” dan lembaga tapi melakukan — maaf — praktik curang dan culas,” ungkap sumber CBN satunya lagi.

Memang, saat kepergok oleh tim, boss pemilik truk box langsung mengirim fotonya dengan pakaian dinas tanpa topi atau baret, serta surat lembaganya.

Nah, foto dan Surat Tugas Lembaga Perlindungan Konsumen itu, masih disimpan Redaksi CB. Si boss pemilik bisnis BBM Subsidi itu berinisial “J”. Pada saatnya nanti jika dibutuhkan, CBN bisa menayang foto oknum “J” dan surat tugas “Lembaga Perlindungan Konsumen” nya, untuk sebuah pembuktian bahwa apa yang dipublis CBN adalah fakta dan bukan rekayasa atau hoax.

Bahwa — satu kali lagi — si oknum boss mengirim foto setengah badannya berbaju “hijau” lengkap serta surat tugas dari lembaga yang alamat kantornya ada diarsip Redaksi CBN itu, tujuannya apa? Jika begitu, tunggu saja tanggal main penayangannya. Nah!* tim – bersambung

Share :