Palu, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Diposisikannya Dr. H. Faidul Keteng, ST, M.Si, MT sebagai Kadis Bina Marga dan Tata Ruang (Bima Tarung) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), telah diprediksi dari awal berbagai kalangan. Bahwa H. Faidul adalah sosok yang dirasa paling pas. Disatu sisi, ini menjadi harapan besar kalangan kontraktor daerah, untuk merasakan sama ratanya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Khususnya pekerjaan-pekerjaan infrastruktur yang menjadi tanggung jawab Bima Tarung Provinsi. Misalnya, jalan dan jembatan.
Langkah Gubernur Sulteng H. Rusdy Mastura juga dianggap tepat. Figur Faidul Keteng — sekali lagi — dianggap yang paling representatif untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Ir. H. Syaifullah Djafar, M.Si.
“Gubernur tentulah menginginkan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Sulteng, memiliki pimpinan yang menguasai bidangnya. Dimana visi misi dinas dibawah kepemimpinan Kadis yang bertalenta serta berkepribadian baik, senafas dengan penerjemahan visi misi daerah untuk lebih mempercepat perputaran roda pembangunan Sulteng dari sisi Ke-Bina Marga — an,” ungkap salah satu pejabat teras di Sulteng kepada CBN baru-baru ini.

Faidul sendiri mencatatkan rekam jejak yang cukup cemerlang di lingkup Dinas PU dan Bina Marga. Dimulai sebagai Kasi Bina Marga Dinas PU Poso. Di posisi itu juga nampak tidak terlalu menyulitkan Faidul meraih kursi Kabid Bina Marga yang dipegangnya dari tahun 2009 hingga 2013 selama empat tahun. Bahkan sampai pada jabatan Kadis PUPR Poso dilakoninya selama kurang lebih 10 tahun, sejak 2013 hingga 2023. Sebelum ditunjuk menjadi Kadis Bima Tarung Sulteng, posisi Kadis PUPR Poso masih ditangan sosok low profil ini, dimasa kepemimpinan dr. Verna Gladies Inkiriwang sebagai Bupati Poso.
Apa kata Faidul saat diminta komentarnya oleh CBN? “Ya, kita jalani saja seperti air mengalir. Kepercayaan ini, menjadi tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan baik. Tentu dengan bantuan teman-teman sejawat dan jajaran secara berjenjang,” kata H. Faidul Keteng.

Menurut Faidul, menempati posisi barunya sebagai Kadis Bima Tarung Sulteng, pertama-tama ia langsung memantapkan konsolidasi untuk bersinergi dengan jajaran. Menumbuhkan kreatifitas dan juga inovasi-inovasi.
Yang pertama dan utama dahulu katanya, yakni melakukan konsolidasi organisasi berbarengan sejumlah penguatan. Seperti, kelembagaan serta sumber daya manusia atau human resources.
Bagi Faidul, yang tidak kalah penting yakni penguatan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) atau Tugas dan Fungsi (Tusi) dimasing-masing bidang para pejabat struktural maupun fungsional Dinas Bima Tarung.
Faidul juga menyinggung sejumlah langkah yang akan ia buat. Seperti mempercepat proses penyerapan anggaran, pada setiap triwulan awal. Kedua, bagaimana memprioritaskan penanganan ruas-ruas jalan strategis serta menjaga bahkan meningkatkan kualitas pekerjaan di lapangan.

Untuk sumber daya aparatur di lingkup Dinas Bima Tarung sebutnya, sudah cukup mumpuni. Namun, ia tetap akan melakukan evaluasi-evaluasi. Jangan sampai tidak ada peningkatan mutu dan kualitas sesuai harapan. Bukan berarti yang terdahulu tidak bak. Tapi bagaimana kualitas itu terjaga dan terus berupaya meningkatkannya. Sehingga nanti apabila terjadi pemeriksaan dari tim audit, tidak akan ada masalah atau temuan. “Ini guna pencapaian yang lebih baik lagi,” tegas Faidul Keteng.
Ia mengungkapkan, yang perlu dan dibutuhkan saat ini adalah pembinaan dan peningkatan kapasitas pengadaan kontruksi. Bagaimana seorang PPK atau KPA serta PA, memahami peraturan kontrak kontruksi yang ada. Selama ini nilai dia, biasanya aturan-aturan dalam kontrak jarang dilihat atau dievaluasi. Sementara yang menentukan dalam proses pelaksanaan pekerjaan itu adalah kontrak. “Jadi, harus memahami filosofi kontraknya dan aturan-aturan kontraknya,” tekan Faidul lagi. Mengapa itu penting? Sebab, bila ada perselisihan terhadap suatu pekerjaan, bisa diselesaikan dengan kesepakatan-kesepakatan yang ada dalam kontrak.
Lalu bagaimana dengan e-katalog? Ini penting juga untuk dipahami tukas Faidul. Karena dengan e-katalog, bisa memilih penyedia jasa yang kualifide. Sekaligus, dapat menghemat waktu pelaksanaan tender yang lebih terbuka dan transparan. Termasuk, harga, dokumen dan semua hal yang menyertainya. Makanya, sekarang ini semua pekerjaan didorong ke e-katalog. Baik itu pengadaan barang atau konstruksi.

Faidul berharap untuk jajaran didaerah mulai dari kadis-kadis, agar memahami tugas dan fungsinya. “Terutama, pahami proses pelaksanaan pekerjaan agar diselesaikan tepat mutu dan tepat waktu,” tegasnya Faidul berulang-ulang.
Kemudian, selalu mempercepat realisasi penyerapan anggaran, seperti sudah dipapar diawal. Satu hal lagi, bagaimana semua bisa mendorong paket dan pekerjaan pada sistem e-katalog yang transparan.
Mengapa masalah sumber daya harus baik? Sebab, aturan main setiap saat bisa berubah. Tidak bisa pengetahuan lama yang dipakai. “Terus lakukan inovasi, kreasi dalam meng-up to date perkembangan dan perubahan aturan,” Faidul mewanti-wanti.* jay