
Foto atas tengah dan bawah : Gedung Kantor Gubernur DPRD dan Kejati Sulteng
Palu, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Dugaan entah kemana rimba sejumlah aset benilai milaran rupiah di lingkup Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tengah (Sulteng), kini tengah disorot.
Satu sumber dan beberapa elemen di Palu mempertanyakan kemana “larinya”, atau “dilarikan” kemana sejumlah aset tersebut hingga diduga raib, dan tak meninggalkan bekas.
Setidaknya history aset dan sejumlah permasalahan di lingkup “rumah rakyat” tersebut, berasal dari tahun 2018/2019 hingga 2022 sampai 2023.
Upaya mencari tahu ikhwal aset-aset berharga DPRD Sulteng — yang diistilahkan sumber — semua diatur oleh — maaf — oleh yang dinamai “mafia anggaran” dalam lingkungan DPRD sendiri. Ini ikut mencuat — setidaknya — setelah sorotan soal amburadulnya pekerjaan proyek masjid DPRD Sulteng yang disebut-sebut menyimpang dari spek, beztek dengan mutu pekerjaan yang rendah. Bahwa masjid atau rumah ibadah itu, dibangun di atas fondasi lama “sekeropos” kerupuk goreng.
Proyek masjid berbandrol kurang lebih Rp. 3 Miliar dari APBD Sulteng 2022, melekat pada Sekretariat DPRD Sulteng. Bangunan yang kini sudah menjadi sorotan mata umum itu dikerjakan oleh kontraktor CV. Anindo Karya. Batu-batu pondasi dari campuran kering “menganga memanjang”. Batu-batu fomdasinya, akan terlepas kendati hanya disentuh “jari kelingking”. Anggarannya, konon banyak “menguap” di luar pembiayaan semestinya, sehingga tidak berbasis kinerja.

“Pertanyaannya, proyek masjid itu pekerjaan hehab atau pembangunan baru, ungkap sumber CBN di Kejati Palu, Senin (22/4/2024) sore.
Sumber menyayangkan, justru dilingkup DPRD sendiri sudah kehilangan marwah. Fungsi pengawasan sebagai satu bagian melekat, selain budgeting dan fungsi legislasi, malah hilang sama seksli. “Kondisi ini sangat menarik untuk disingkap. Saya pegang data-data itu,” tutur satu sumber yang mengaku memegang datanya.
Lantas, mana para Aparat Penegak Hukum (APH) seperti kejaksaan dan kepolisian? “Dengan banyaknya aset hilang di DPRD Sulteng, maka sudah waktunya kita turun menguak tabir ini,” tekan sumber itu lagi.
Selain kasus masjid DPRD Sulteng gambar sumber, dugaan hilangnya sejumlah aset bernilai besar memang jadi begitu “sexy” untuk ditelisik. “Aset-aset berharga di DPRD Sulteng tersebut — salah satunya — fasilitas penting pada Gedung B, kini tidak diketahui,” beber sumber.
Atas dugaan ini, CBN berencana akan mengkonfirmasikan tengarai ini ke sejumlah institusi dan pejabat penting Sulteng. Seperti ke Badan Pengelolaan dan Aset Daerah (BPKAD) Sulteng, Sekretaris DPRD Sulteng, Sekretaris Daerah Sulteng serta Kajaksaan Tinggi (Kejati) Sulteng. “Bila perlu, minta statemen Gubernur,” tutup sumber tersebut.* tim – jay – bagian pertama