Foto atas : Kantor Desa Tandaoleo di posisi ketinggian dan Lokasi penyeberangan (bawah).



Tandaoleo – Morowali, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Memimpin dilingkup yang sebagian besar merupakan keluarga besar, memang punya seni tersendiri. Tapi itulah tantangan dalam mengemban tugas dan amanah.
Seperti itulah yang dirasakan Kades Tandaoleo, Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Muhdar M.B.

Dengan segenap dinamika, ia berusaha mencurahkan perhatian untuk menata infrastruktur yang tepat guna dan tepat sasaran buat kemajuan Desa Tandaoleo dan masyarakatnya. Apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, berusaha ia penuhi. Makanya ia minta agar diberi kesempatan berkarya dan bekerja. Bagaimana agar Tandaoleo maju, sejahtera dan bisa menjadi terdepan di daerah yang kini dinakhodai Pj. Bupati Ir. H.A. Rachmansyah Ismail, M.Agr, MP.
Begitu Kades Tandaoleo Muhdar M.B. kepada CBN baru-baru ini di Tandaoleo. “Maka, beri saya kesempatan bekerja, melakukan apa yang terbaik buat masa depan Tandaoleo dan masyarakatnya,” ucap Muhdar.
Diawal-awal memimpin kata Muhdar, ia sudah melakukan recovery. Itu sebab, sejumlah langkah membangun yang dilakukan Kades Tandaoleo coba ditelusuri CBN di lapangan. Bagaimana sesungguhnya buah kerja dan kinerja Kades Muhdar. Ternyata begitu banyak yang positif. “Gebrakan aktif, selaras dan inovatif Kades kami
dalam membelanjakan dan memilih prioritas infrastruktur yang dibangun di Tandaoleo, cukup selektif. Ia buat lapangan desa, karena itu dibutuhkan,” begitu kata salah satu penduduk kepada CBN..

Pengadaan perahu viber serta mesin katinting, telah membantu banyak nelayan Tandaoleo. Bahkan sudah mencapai 25 unit. Pengadaan perahu viber dan mesin katinting merek Honda 6,5 PK jelas Muhdar sejak tahun 2022 hingga 2023, sudah mencapai 25 unit seperti yang telah dipapar diawal. Peruntukkannya, tentu bagi nelayan tradisional Tandaoleo. “Mereka jelas profesinya sebagai nelayan dan status sosialnya terpenuhi untuk memperoleh bantusn,” ungkap Muhdar.
Tahun ini Pemerintah Desa Tandaoleo terpaksa harus menanggung “dosa” oknum Kades terdahulu SHR dan “dipinalti” mengganti kebocoran kas Desa Tandaoleo tahun lalu sebesar Rp. 471 juta. “Sehingga terpaksa tahun ini sejumlah plan harus dipending,” pungkas Muhdar.

Karena menyangkut keuangan negara tambah Muhdar, maka penggunaan dan pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) Tandaoleo kata Muhdar, harus jelas, teliti dan transparan. “Makanya, saya lebih hati-hati dalam pengalokasiannya,” tukas Muhdar, menutup wawancara.* jay – bersambung