
CBN, Lampung– Pagi yang basah karena hujan tak menghalangi semangat para pejuang ketahanan pangan Crew 8 untuk berdiskusi.
Dalam grup WhatsApp, suasana hangat terjalin sejak pagi, diawali dengan sapaan penuh semangat dari kang Rochmad Taufiq petani pisang asal Kudus yang menyebut hujan sebagai simbol keberkahan bagi para petani.
“Hujan, simbol keberkahan para petani Crew 8,” tulisnya, disambut semangat oleh anggota lainnya.
Mbak Nana crew 8 dari Lampung pun turut menyemangati, menegaskan bahwa Crew 8 Lampung terus melaju menuju swasembada pangan.
Tak hanya berdiskusi, mereka juga berbagi pengalaman lapangan, termasuk melihat salah satu sawah binaan yang tampak subur berkat penggunaan pupuk yang tepat.
“Ini salah satu lokasi sawah binaan kami,” kata Nana, yang langsung menuai pujian dari rekan-rekan. Kang Rochmad pun penasaran dan bertanya tentang jenis pupuk yang digunakan. “Subur banget.. Anggun pupuk apa nih?” tanyanya.
Mas Doktor Syukron, yang ikut dalam obrolan, menimpali dengan candaan khasnya. “Pakai Pupuk Hati, dengan sarirasa, bergelora cinta membara merah merona hasilnya.. subhanallah!” canda mas Syukron, membuat suasana semakin cair dan penuh tawa.
Diskusi pun merambah ke sejarah ketahanan pangan di tanah Jawa. Mas Doktor Syukron mengaitkan ketahanan pangan dengan filosofi tembang Sunan Kalijaga, “Ijo royo-royo fak sengguh kemanten anyar…” Ia menegaskan bahwa sejak zaman dahulu, Demak telah menjadi pelopor ketahanan pangan, bahkan hingga kini tetap menjadi lumbung padi terbesar di Jawa Tengah.
“Wah, Sunan Kalijaga itu visioner banget ya, sebelum tren food security naik daun, beliau sudah kasih kode keras lewat tembang!” Kang Rochmad merespons dengan antusias, mengundang tawa dan kehangatan di pagi itu.
Diskusi semakin menarik ketika mbak Nana membagikan pengalaman uji coba pertanian yang telah dilakukan. “Kami sudah uji coba pak, dan setelah panen ini, petani binaan saya semua akan menerapkannya,” jelasnya.
Tak lupa, apresiasi diberikan kepada para petani yang terus berjuang. “Kebahagiaan seorang petani selalu diwujudkan dalam perjuangan dan tetap semangat serta tertawa lepas,” ujar kang Rochmad, mengakhiri diskusi pagi itu dengan motivasi tinggi.
Di tengah canda dan tawa, ngopi ☕pagi di Warung Kopi Crew 8 kembali membuktikan bahwa diskusi santai dapat menghasilkan gagasan besar. Semangat swasembada pangan terus menyala, mengakar kuat dari lahan-lahan hijau hingga ke dalam hati setiap pejuang pangan.
Selamat dan sukses untuk Crew 8 Lampung dan seluruh pejuang ketahanan pangan di berbagai daerah! Kopi tetap hangat, semangat tetap menyala.