Foto Atas : Camat Tojo Sudarto Palakana, SE – (tengah)
laporan : darmasita s.
Touna, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) –
Untuk meningkatkan hasil panen budidaya caberawit terhadap petani, diperlukan pengetahuan tatacara budidaya yang tepat dan benar. Dimulai dengan pemilihan bibit atau benih yang unggul.
Dengan bibit atau benih yang unggul dan sehat, maka budidaya tanaman caberawit akan mampu bertahan terhadap serangan hama dan penyakit. Benih yang sehat adalah faktor utama dalam menentukan tatacara budidaya yang akan dilakukan oleh petani.
Untuk mendorong keberhasilan para petani caberawit harus mengetahui tentang bagaimana tatacara tentang pengendalian hama dan penyakit secara terpadu (PHT), yang ramah lingkungan.
Selain itu, diperlukan tatacara penggunaan pestisida yang baik dan benar serta tepat pada budidaya tanaman caberawit oleh para petani.
Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, Camat Tojo Sudarto Palakana, SE mengatakan, sangat tepat dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), yang kegiatanya dilaksanakan dipusatkan di Desa Tojo Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-una (Touna) Sulteng.
Dia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng yang dibuka pada tanggal 26 Juni 2023. “Serta pada pelaksanaan kegiatan dimulai tanggal 10 Juli 2023 ,” ungkap Sudarto Palakana.
Dalam pelaksanaan bimbingan teknik (Bimtek), dilakukan selama 8 kali pertemuan hingga tanggal 7 September 2023. Kegiatan berlangsung yang diikuti tiga Kelompok Tani (Poktan) Caberawit. Yakni, Desa Tojo, Pancuma dan kelompok Tani Desa Uedele Kecamatan Tojo – dan penutupan kegiatan tersebut pada Selasa (19/9/2023).
Menurut Camat Tojo Sudarto Palakana, dalam rilis tertulisnya yang di terima Redaksi CBN via WhatsApp ( 19/9/2023) bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng terhadap Poktan caberawit antara lain, melakukan pengamatan hama dan penyakit pada budidaya tanaman cabe. Juga, membahas bagaimana tatacara tentang pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabe secara organik dan ramah lingkungan,” sebutnya.
Pada budidaya tanaman cabe terhadap kelompok, diberikan bimbingan tentang praktik pembuatan pestisida nabati (Pesnab), atau yang di sebut dengan praktik pembuatan pupuk organik yang sehat dan ramah terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan terhadap petani cabe yang bertujuan untuk keberhasilan penerapan budidaya cabe terhadap kelompok tani untuk mencapai hasil panen atau produksi maksimal.
Pada prinsipnya menurut Camat Tojo Sudarto Palakana bahwa kegiatan yang terlaksana itu adalah mendorong etos kerja petani cabe untuk dapat menghasilkan produksi pertanian yang memadai sesuai target yang diharapkan. “Muaranya, dapat meningkatkan pendapatan petani itu sendiri dan berkontribusi terhadap pelayanan peningkatan kebutuhan pangan terhadap masyarakat luas.” pungkas Camat Sudarto Palakana.*