Keterangan: Wakasat Reskrim Polresta Surabaya, yakni Kompol Teguh Setiawan
Surabaya, CBN – Sebelumnya, diketahui bahwa sosok Ervin, atau yang biasa dikenal dengan Arifin, telah meninggal dunia pada Kamis (17/08/2023), setelah dikeroyok warga, akibat tudingan yang dilontarkan padanya, yakni berupa penyenggolan payudara terhadap seorang warga penjual cucur di Pasar UKA Benowo, Surabaya.
Padahal, pada saat itu, dirinya hanya berjalan sambil membopong bawang. Sehingga, Beliau mungkin tidak sengaja melakukannya. Jenazah Beliau pun ditemukan di belakang rumahnya, dan dimakamkan di TPU Keputih, Surabaya.
Namun, karena dirasa ada yang janggal dari kematian Ervin, petugas Ekshumasi akhirnya melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, pihaknya menemukan adanya pendarahan di bagain kepala dan luka dalam di dinding perut dan pankreas. Selain itu, petugas juga menemukan sejumlah luka lebam di sekujur tubuh Ervin.
Atas dasar tersebut, pihaknya langsung membantah keterangan Kapolsek Benowo yang sebelumnya menyebutkan bahwa, korban hanya mengalami luka lecet di bagian siku.
Wakasat Reskrim Polresta Surabaya, yakni Kompol Teguh Setiawan, menjelaskan bahwa, pihaknya menemuka adanya tanda-tanda penganiayaan dan kekerasan di tubuh korban. Namun, pihaknya masih menunggu hasil resmi yang dikeluarkan petugas ekshumasi, yang terdiri dari Biddokes Polda Jatim, Tim Inafis Satreskrim Polrestabes Surabaya, dan keterangan forensik dari RSUD dr. Soetomo.
“Kami menemukan adanya luka memar di bagian dada dan punggung. Petugas juga menemukan pendarahan di bagain kepala dan luka di dinding perut,” ujar Teguh di Makam Kendung, Kamis (24/08/2023).
Dari hasil pemeriksaan sementara, luka penganiayaan yang dialami oleh Teguh, terjadi karena benda tumpul. Meski begitu, petugas kepolisian tak lupa untuk membawa sampel dari kepala dan beberapa bagian tubuh lain dari korban.
“Hasil pemeriksaan dari ekshumasi ini, akan dijadikan dasar tambahan terkait kasus penganiyaan yang terjadi pada korban,” tutup Teguh.
Sebelum itu, ketika diwawancarai oleh media, Kapolsek Benowo, yakni AKP Nurdianto Eko, mengatakan bahwa, Arifin hanya mengalami luka lecet di bagian siku. Arifin juga sempat pulang ke rumahnya usai mengalami pengeroyokan, yang dilakukan oleh tiga orang berinisial AR, WW, dan SF.
Hal ini disampaikan oleh Beliau, saat melakukan konfirmasi dengan awak media.
“Korban sempat membersihkan luka lecet di bagian siku tangannya, dengan menggunakan tisu dan Betadine, karena, pada saat itu, dia hanya mengalami luka lecet di bagian sikunya,” ucap Nurdianto.
R. A – CBN