
Palu, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – “Banyak berjalan, banyak yang dilihat.” Pepatah lama ini nampak berkesesuaian disematkan kini, jika melihat “potret” Ruas Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah (Sulteng) tahun 2023 lalu, terutama untuk menakar kerja dan kinerja Satuan Kerja (Satker) Wilayah I.

Baru-baru ini CBN melakukan investigasi dan hunting ke ruas BPJN Sulteng Satker Wilayah I. Sejauh mana kabar tentang penanganan mulus ruas di wilayah itu, ternyata tidak tegak lurus dengan fakta di lapangan. Jika sebagian pekerjaan ruas PJN Sulteng diselesaikan dengan aspal hotmix, memang ada yang ok. Tapi sebagian dari batas Sulawesi Barat (Sulbar), Kabupaten Pasangkayu dan Surumana, Kabupaten Donggala hingga Desa Umu, Kabupaten Buol (Sulteng), batas Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo, bisa membuat “mata terbelalak”, lantaran tidak semua titik-titik yang seharusnya dikerjakan, tidak tertangani. Ini sangat jauh dari kesan dikerjakan. Malah, lebih pas jika dikatakan tidak disentuh sama sekali. Jangan heran jika H. Azis Bestari — Wakil Ketua DPRD Tolitoli angkat bicara ketika diminta tanggapannya. “Saat melakukan kunjungan, kita tidak ketemu mana kontraktor pelaksananya, mana konsultannya dan tidak tahu mana kantornya. Ternyata tidak berada di dekat lokasi proyek. Model seperti ini sangat merugikan daerah,” komentar Azis Bestari kepada CBN beberapa waktu lalu.

Memang bikin “mata terbelalak” jika melihat potret ruas PJN Sulteng Satker Wilayah I tahun 2023. “Kok ada ruas yang tidak disentuh dan menjadi tanggung jawab Satker Wilayah I ?” tanya sumber CBN di Palu.
Dalam Berita Global Indonesia baru-baru ini diangkat judul “Perlu Lakukan Audit Menyeluruh Atas Paket Proyek Yang Dikerjakan Pada Masa Denda”.
“Memang mestinya begitu. Ada audit yang dilakukan pada pekerjaan Satker semua wilayah, khususnya Satker Wilayah I BPJN Sulteng. Sudah saatnya,” sebut sumber CBN di Palu, Senin (25/3/2023).

Faktanya hingga awal Maret 2024, setidaknya masih terdapat sejumlah paket proyek peningkatan dan pemeliharaan jalan nasional di wilayah yang dikaver BPJN Sulteng dan bekerja pada masa denda. Paket-paket proyek itu, tidak selesai pada tahun anggaran 2023 hingga terpaksa harus diseberangkan ke tahun anggaran 2024.
Dalam catatan CBN, pada akhir tahun anggaran 2023, paling tidak terdapat 17 paket pekerjaaan jalan nasional di wilayah BPJN Sulteng, mengalami kelambatan dan tidak selesai hingga berakhirnya tahun anggaran. Akibatnya, paket-paket pekerjaan itu, dinyatakan sebagai “paket kritis” dan tetap dikerjakan pada masa penerapan denda.

Sumber di BPJN Sulteng, di Palu baru-baru ini menduga, paket-paket PJN Sulteng yang dikerjakan pada masa denda, adalah bengkalai pekerjaan dari mantan Kepala BPJN Sulteng sebelumnya yang sudah dimutasi ke wilayah Bangka Belitung (Babel). Juga merupakan “buah kerja” salah satu oknum Kepala Satuan Kerja (Kasatker) wilayah PJN Sulteng berinisial ECM yang diduga dicopot, karena dinilai tidak becus mengurus paket-paket pekerjaan di wilayah kerjanya.

Sumber CBN begitu berharap, Kepala BPJN Sulteng Dedi Mardadi yang baru bertugas di daerah ini, agar melakukann audit menyeluruh atas pekerjaan-pekerjaan yang mengalami kelambatan penyelesaian tahun anggaran 2023. “Kepala BPJN Sulteng, bisa minta auditor dari Inspektorat Jenderal atau pun pihak BPKP,” tegas sumber itu.
Tidak menutup kemungkinan tambah sumber, belasan paket pekerjaan yang dinyatakan bekerja pada masa denda itu, tidak optimal lagi hasil kerjanya. Ini karena terkejar besaran denda yang harus dibayar. Imbasxakhirnya, pada kualitas pekerjaan dan terkesan “yang penting bisa selesai”. Sekali lagi, karena besarnya beban denda yang harus dibayar. Disatu sisi, para Kasatker dan PPK, dituntut untuk senantiasa melakukan pengawasan yang ketat secara berjenjang.

Lantas, mana saja paket BPJN Sulteng tahun 2023 yang dikerjakan dalam masa denda tahun 2024 antara lain sbb:
* Paket Preservasi Jalan Lingadan-Batas Kota Tolitoli dan Silondou-Malala
* Paket Peningkatan Jalan Silondou-Ogosipal, di wilayah kerja PJN Wilayah I.
* Preservasi Jalan Molosipat-Lambunu-Mepanga-Tinombo.
* Pembangunan enam unit jembatan pada ruas jalan Peana-Kalamanta
* Paket preservasi jalan Parigi-Tolai, di wilayah kerja PJN II.
Juga, di wilayah kerja PJN IV terdapat sedikitnya empat paket yang juga bekerja pada masa denda, diantaranya paket Tumora-Batas Kota Poso-Tagolu-Tentena-Taripa yang ditangani penyedia jasa PT. Tunggal Mandiri Jaya. Nah! * tim – jay