
CBN, Bakik, Babar – Proyek pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Bakik tahap I, yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada 25 September 2024 lalu telah selesai dibangun .
Cbn.bangka barat.parit tiga.Proyek Balai Balai Pengelola Transportasi Darat ( BPTD) Kelas III Bangka Belitung, dengan kontraktor PT Pilar Atmoko Konstruksi dan nilai kontrak sebesar 18 Milyar lebih tersebut di duga terdapat sejumlah ketidak sesuaian dalam pengerjaannya.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia ( K MAKI) Ir Feri Kurniawan. Menurut Feri, jika dilihat dari hasil pelaksanaan pekerjaan terdapat banyak ketidak sesuaian. maka dirinya kesimpulan yaitu di duga Pasangan batu kali dalam pekerjaan pasangan tembok penahan tanah dermaga terlihat tidak sesuai speks teknis atau asal – asalan.
Adukan pasir semen terlihat bewarna pucat atau diduga adukan terlampau banyak pasir.
Dan Jenis baru kali yang di pakai terlihat rapuh dan tidak mampu menahan beban.
“Dampak dari pekerjaan yang dikerjakan secara asal – asalan ini nantinya adalah ketidak mampuan menahan beban tanah dan beban diatas lantai dermaga sehingga berpotensi roboh. Hal ini juga akan berdampak pada Umur pakai bangunan rendah di bawah standart atau syarat minimal 5 tahun usia pakai,” Ungkap Ir Feri Kurniawan (19/01/2024)
Selain itu, Ir Feri Kurniawan juga menyoroti Kejanggalan pada plang proyek tersebut, yang mana pada plang tertulis jika lokasi pengerjaan berada di Jalan Pulau Anyer, Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang. Sementara lokasi dimana proyek tersebut dibangun berada di Desa Bakik, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat. Feri menduga ada pemalsuan dokumen dalam hal tersebut.
“Pada plang proyek tersebut tertulis jika lokasi proyek berada di Jalan Air Anyer, Kota Pangkalpinang, sedangkan proyek tersebut dibangun di Desa Bakik, Kabupaten Bangka Barat, patut di duga juga ada pemalsuan dokumen dalam proyek tersebut. Untuk itu dengan segala keanehan tersebut, saya meminta pada para aparat penegak hukum di Bangka Belitung agar segera turun untuk melakukan penyelidikan,” tandasnya.
Terkait hal tersebut, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Bangka Barat, Johan Ciptadi berjanji akan segera turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
“Terimakasih atas informasinya, kami akan segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan,” janji Johan
Sementara Kasi Penkum Kejati Babel Basuki Raharjo hingga berita ini diturunkan, belum memberikan tanggapan.
Supir