screenshot 20231028 161644 1
Ridwan, S.Sos – Kades Bete-bete

Bete-bete – Morowali, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Pemantapan manajemen kelembagaan desa bersama perangkatnya, masih menjadi prioritas Pemerintah Desa (Pemdes) Bete-bete, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali , Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Begitu ungkapan Kades Bete-bete Ridwan, S.Sos kepada CBN, Jumat (10/11/2023) pagi di Bete-bete.

Mengapa soal penataan kelembagaan menjadi sangat penting bagi Pemdes Bete-bete? Sebab saat ini kata Ridwan, lomba desa saja sudah memfokus penilaian pada 70 persen penataan kelembagaan. Jadi titik beratnya, bagaimana memperbaiki manajemen kelembagaan. Karena dari seluruh item.penilaian, hanya 30 persen penilaian terhadap desa pada sisi-disi lainnya. Misalnya, soal keindahan dan kebersihan dan lainnya masih 30 persen, menjadi penilaian lomba desa. “Makanya penataan kelembagaan dan manajemen administrasi desa, telah menjadi prioritas Pemdes Bete-bete, jelang digelarnya lomba desa, ungkap Ridwan.

Di Bete-bete sendiri sebut Ridwan, masih terdapat sekitar 20 persen penduduk miskin. Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) ada 29 orang. Ke 29 janda tersebut, terdiri orang-orang tua serta paruh baya. Pekan-pekan ini, Bete-bete lanjut Ridwan, juga tengah fokus dalam persiapan lomba desa. Terkait itu, salah satu prioritas yang lagi diburu untuk dibangun tambah Kades Ridwan, yakni pembuatan pagar desa.

“Selain persiapan lomba desa dan pembuatan pagar desa, ya itu tadi.
Masalah manajemen dan administrasi kelembagaan desa juga akan dimantapkan, sebagai bagian dari persiapan lomba desa nanti,” tukas Ridwan.

Sekali lagi kata Ridwan, menjadi hal penting untuk memantapkan sumber daya aparat dan SDM jajaran, bagi Pemdes Bete-bete saat ini. Guna menyiapkan profesionalitas aparatur dalam menghadapi tugas-tugas yang kian beragam dan kompleks kedepan dalam warna tantangan berbeda-beda.

Dalam catatan CBN, tahun 2023, Dana Desa (DD) Bete-bete berada dikisaran sebesar Rp. 1.029.130.000,- sedangkan alokasi dana desa (ADD) Rp. 797.700.000,-. Dari dana tersebut belanja modal0 menyerap Rp. 865.687.186,-. Sedangkan pelaksanaan pembangunan desa menghabiskan Rp. 843.093.120.* jay – bersambung

Share :