screenshot 20240725 055829 1

Foto atas : Ridwan, S.Sos

Torete – Bungku Pesisir, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN)Ada pepatah bijak yang bunyinya, “Lain koki lain masakan. Lain pemimpin, tentu beda pula cara menata dan mempola kepemimpinan”. Inilah yang dilakukan Ridwan, S.Sos, Kades Torete di Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Ia, tidak harus bergantung pada Anggaran Dana Desa (ADD) ataupun Dana Desa (DD) semata Namun Ridwan memanfaatkan dan mengkreasikan sokongan dana Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau pengganti CSR atau corporate social responsibility.

Untuk mengatur dana PPM, sudah dibentuk panitianya untuk menerima sekaligus mengelolanya sesuai kebutuhan dan skala prioritas. Tujuannya, untuk membenahi inftastruktur di desa. Termasuk jalan lorong-loring desa yang ada. Seperti, jalan rabat (cor) yang lebarnya dari 4 hingga 5 meter dan akan disesuaikan kondisi lapangan.

Rabat yang akan dibangun untuk beberapa lorong desa, ada kurang lebih sepanjang 700 meter. Itu yang diutamakan dulu. Setelah selesai pembenahan empat lorong, akan beralih ke program yang lain. Seperti rencana pembuatan pagar seragam. Akan disatu warnakan dan disatu bahankan. “Pagar rumah-rumaj penduduk ajan diseragamkan. Mengapa yang dipilih rangka baja, supaya sekitar tahan dan lebih praktis, ketimbang kayu atau kontruksi permanen full,” ungkap Kades Ridwan.

screenshot 20240725 055729 2
Kantor Desa Torete

Kemungkinan susunan batako kurang lebih setengah meter kemudian pilar-pilarnya menggunakan rangka baja. Dengan pemakaian bahan tersebut, nantinya tinggal ganti-ganti cat jika ingin penyeragaman warna.

Kemudian penataan kembali lampu jalan depan rumah juga kemungkinan menggunakan baja ringan. Nanti pihak desa membugunkan tiang-tiangnya, buat percantikan Torete.

Dengan menggaet perusahaan di lingkar tambang lewat dana PPM sebut Ridwan, diharapkan akan terjadi simbiosa mutualistis atau kerjasama saling mendukung antara desa dan perusahaan, terkait pembenahan infrastruktur desa.

Keberadaan beberapa perusahaan yang berada di seputar lingkar tambang inilah yang hubungannya dibina dengan baik. Sebab, jika harus bergantung pada DD dan ADD yang hanya kurang lebih Rp. 1,7 Miliar, masih banyak yang butuh pembiayaan.

Dan untuk mengelola dana PPM, ia sudah membentuk panitia guna menerima sekaligus mengelola dana PPM tersebut. Tujuannya, ya itu tadi. Yakni, untuk membenahi infrastruktur di desa.

Kades Ridwan menyatakan tidak anti kritik, namun harus konstruktif dan membangun. Termasuk menyorot soal kinerja. “Boleh kritik dan mengkritisi kerja dan kinerja saya selaku Kades. Namun, jangan juga terlampau mengintervensi hingga kedalam-dalam. Intinya pengelolaan keuangan adacdintanfan Kades dengan runtut dan rincian pertanggung jawaban secara akuntabel. Jadi beri suport yang baik dan beri kesempatan saya untuk bekerja dengan niat membangun Desa Torete dan masyarakat. Semua ini kan tidak semudah membalik telapak tangan. Soal.beda pendapat dalam keberagaman tidak masalah. “Kontestasi Pilkades sudah lewat. Mari satukan kembali niat dan langkah demi Torete kini dan kedepan,” harap Ridwan.

Untuk.menakar kerja dan kinerjanya boleh nanti dilihat pada tiga atau empat tahun kedepan. Nanti akan nampak di situ plus dan minusnya. Apa hasil kerja dari program yang ia buat. “Nah, beri saya kesempatan untuk bekerja,” beber Ridwan.

screenshot 20240725 060010 1
Infografis ABPBDes Totete 2024

Dalam waktu dekat tambah Ridwan, akan ia lakulan penataan kembali lampu jalan depan rumah earga. Juga kemungkinan menggunakan baja ringan. Nanti pihak desa membunkan tiang-tiangnya, buat percantikan desa.

Dengan menggaet perusahaan di lingkar tambang lewat dana PPM, diharapkan akan terjadi simbiosa Mutualistis atau kerjasama saking menguntungkan antara desa dan perusahaan, terkait pembenahan infrastruktur di Torete.

Beberapa perusahaan yang berada di seputar Desa Torete, diharapkan bisa saling topang dalam pemanfaatan dana PPM sebagai komitmen perusahaan yang berada di wilayah lingkar tambang. Perusahaan tersebut seperti PT. Raihan Catur Putra (RCP), PT. TAS kendati berkefudukan di Buleleng, tapi jajan haulingnya ke pelabuhan Jety, melewati Desa Torete, makanya diharapkan ada dana PPM nya juga masuk buat Torete. Yang ketiga dan baru sekali pemuatan batuan yakni PT. Batu Graha Perdana (GBP) dan kini masih mengusahakan RKB dan Dokumen AMDAL- nya.

Bagaimana dengan pemberdayaan masyarakat di Torete, sepertinyang sudah dijelaskan tadi. Membentuk panitia untuk kelola sesuai kebutuhan dana-dana PPM dan membaginya untuk kebutuhan dan pekerjaan apa. Kades sendiri tinggal mengarahkan dan melakukan kontrol dan mengevaluasi pekerjaan tim tersebut sesuai kelompok yang sudah ada serta pekerjaan apa.

Yang juga sebuah pengecualian baik darinyata kelola pekerjaan di Desa Torete, Kades Ridwan juga memberdayakan pihak BPD agar juga bisa memperoleh inkam buat jajaran dan anggota, dengan menangani pekerjaan di satu lorong desa. “Seharusnya BPD ini pengawas dan tidak bisa terjun menangani pekerjaan. “Tapi kita kali ni tidak berbicara posisi dan jabatan di struktur desa. Tapi lebih kepada pemerataan bagi-bagi kuenya. Demikian halnya aparat desa seperti Kadus dan perangkat-petangkat lainnya,” kelas Ridwan.

Demikian juga pembenahan rumah ibadah dan serta melibatkan pengurus masjid untuk membenahi pekerjaan masjid dan penataannya.* jay

Share :