
Kolonedale, Morut – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Selama kurang lebih setahun ini Pemkab Morowali Utara (Morut), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), telah merampungkan dokumen perencanaan pembangunan daerah terkait dengan RPJMD (Rencananya Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Ini sebabai perwujudan dan implementasi visi misi daerah pasangan Bupati Dr dr Delis Julkarson Hehi, MARS dan Wakil Bupati H Djira K, SPd, MPd.
Penegasan itu. disampaikan Sekdakab Morut Ir Musda Guntur, MM.kepada CBN baru-baru ini di Kolonedale.
Dengan visi bupati yang sudah dituangkan sebagai visi daerah yaitu mewujudkan masyarakat Morowali Utara yang sehat, cerdas dan sejahtera atau SCS. Terkait itu kata Musda, sudah banyak yang dilakukan oleh tim kerja atau Tim Work yang dibentuk dalam kelompok-kelompok kerja atau Pokja.
Misalnya Pokja Sehat, Pokja Cerdas.dan Pokja Morut Sejahtera. Jadi,yelah masing-masing Pokja sudah merumuskan program kegiatannya.
Untuk Pokja Sehat mengkaver seluruh masyarakat Morut agar terjamin kesehatannya. Pencapaian Alhamdulillah untuk tahun 2021 Universal Health Coverage (UHC) atau Jaminan Kesehatan Semesta bagi masyarakat Morut yangbmerupakan program dari BPJS,
terpenuhi dengan capaian 98,7 persen tertinggi di Sulteng. Artinya tinggal sekitar 1,3 persen sajaxwarga Morut yang belum terjamin kesehatannya. “Yang dalam tanda kutip belum.terjamin itu, lantaran sisi pendataannya. Misalnya, ada yang mutasi, ada yang baru lahir dan sebagainya. Namun kita jalan terus,” gambar Musda Guntur.
Kemudian untuk Pokja Morut
Cerdas, Pemkab Morut telah mengalokasikan anggaran bantuan untuk mahasiswa. Dari tahun 2021 telah dijalankan, sebesar Rp. 2 juta permahasiswa untuk kebutuhan 3.000 mahasiswa. Tahun ini ditingkatkan menjadi Rp. 3 juta per mahasiswa. Juga untuk mendanai kebutuhan.pembiayaan sekolah yang tidak dikaver BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk menarget 2.000 anak dari jenjang SD hingga SMP. Dana,yang disiapkan sebesar Rp. 3,6 Miliar setahun.
Lanjut ke Pokja Morut Sejahtera. Disini, ada progr Bupati Delis yang dinamai Pajeko. Apa itu Program Pajeko? Yakni program menanam komoditi unggulan jagung. Dibuktikan dengan penanaman perdana pada lahan100 hektar di Desa Peleru, Mori Utara.
Dalam.program Morut Sejahtera, Bupati Delis juga memprogramkan bantuan Rp. 300 juta perdesa diperuntukkan kelompok perempuan, kelompok-kelompok. pemuda dan kelompok usaha produktif lainnya. Perbubnya,sendiri masih sementara.disusun dan sudah di fasilitasi di provinsi sebagai dasar melaksanakan program.
Jika peruntukannya Rp. 300 juta perdesa. Sementara ada 122 desa ditambah 3 kelurahan di Morut. Artinya sebesar Rp. 37,5 Miliar digelontorkan buat semua desa dan kelurahan pada 10 kecamatan di Morut.
Selain itu tambah Musda masalah tata kelola pemerintahan — menyangkut reformasi birokrasi alih fungsi dari tenaga struktural ke fungsional — per 31 Desember 2021 telah dilakukan penyetaraan, sesuai UU ASN. Kemudian untuk tata kelola keuangan, alhamdulillah juga tahun ini Kabupaten Morut memperoleh opini positif WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK berdasarkan pemeriksaan laporan keuangan. “Bahkan WTP Morut dari BPK telah secara berturut diperoleh dari tahun 2019, 2020 hingga tahun 2021 lalu,” ungkap Musda Guntur.
Untuk itu Sekdakab Morut Musda Guntur meminta kepada seluruh SKPD untuk menyukseskan visi misi daerah. “Bekerjalah pakai hati. Mengapa? Karena kalau bekerja pakai hati yang di tahu adalah bebar atau salah. Dan kalau pake pikiran, pastilah akan.menakarnya dengan “bisa” atau “tidak bisa. Sehingga bisa,saja yang tidak bisa menjadi bisa dan sebaliknya jika pakai pikiran. Tapi kalau pakai hati, yang bicara adalah moral. Salah dan benarnya ada dihati,” demikian pesan Sekdakan Morut Musda Guntur.* jay