CBN, JOMBANG Kasus kematian sapi yang diakibatkan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Jombang terus terdeteksi. Dari 21 ekor sapi yang dilaporkan mati setelah terpapar LSD itu sebagian di antaranya potong paksa. Daging sapi LSD diklaim aman dikonsumsi.

Kepala Dinas Peternakan Jombang Agus Susilo Sugioto mengatakan, daging sapi yang terpapar LSD tetap aman dikonsumsi. Sebab, bukan zoonosis dan tidak menular ke manusia sehingga aman dikonsumsi.

Menurut dia, LSD hanya menyerang kulit sapi bagian luar. Sedangkan dagingnya dipastikan tidak terdampak LSD. Sehingga saat dipotong, kulit sapi yang terkena penyakit itu akan disisihkan dan tidak dikonsumsi. ”Jadi tetap aman dikonsumsi,’’ tegasnya.
Ia menyampaikan, sepanjang tahun ini ada 21 ekor sapi dilaporkan mati setelah terpapar penyakit LSD. Sebagian besar pedet atau sapi anakan. ”Kemudian tidak seluruhnya mati akibat LSD. Sebagian dilakukan potong paksa oleh peternak sendiri.

Agus mengaku sudah melakukan berbagai upaya guna menurunkan angka LSD di Jombang. Salah satu bukti upaya ini terlihat dari 1.633 ekor sapi yang terpapar, sebanyak 921 ekor sudah berhasil sembuh. Namun demikian ia tak menampik jika temuan baru masih ada.

”Misalnya memberikan bantuan obat dan vitamin kepada peternak. Kita serahkan saat bupati melaksanakan tarawih keliling ke desa-desa,’’ pungkasnya. ( Andi CBN )

Share :