Ngawi, CBN – Gunung Lawu yang sempat terbakar per 3 Oktober 2023, membuat luasan lahan sekitar 50 hektar terbakar. Jika ditarik garis dan melihat kejadian sebelumnya. Maka, luasan lahan yang terbakar mencapai 1.150 hektar, terhitung dari tanggal 30 Agustus 2023, hingga 3 Oktober 2023, Rabu (04/10/2023).

Sebagai informasi, hingga saat ini, kebakaran hutan lahan (Karhutla), masih saja menimpa kawasan hutan lindung, yang mana menjadi tempat tumbuhnya pepohonan rimba campur. Untuk itu, petugas masih mencari upaya agar kebakaran ini tak menjalar ke hutan produksi.

Menanggapi hal ini, Komandan Kodim 0805 Ngawi, yang bertugas sebagai Ketua Satgas Penanganan Karhutla Gunung Lawu, yakni Letkol Inf Didik Kurniawan, mengatakan bahwa, dari hasil pengamatan yang dilakukan, kebakaran hutan sempat menjalar ke beberapa lahan, dan diperkirakan semakin luas. 

Meski demikian, Pihaknya mengaku bahwa, hingga hari ini, mereka masih berusaha agar api segera padam. Hal ini disampaikan dalam kalimatnya. 

“Kami terus berusaha memadamkan api, agar tidak menjalar ke lahan yang lebih luas. Pihak kami sendiri, telah mempersiapkan 500 orang personel, untuk melakukan pemantauan. Sehingga, nantinya, jika api mulai menyebar dan meluas ke lahan yang ada, kami dapat segera memadamkan api,” ucap Didik, Selasa (03/10/2023).

Tak hanya itu, Beliau juga menjelaskan bahwa, saat ini, api telah mencapai kawasan hutan yang berada di petak 19 dan 42, yang terletak di RPH Banjaran dan RPH Campurejo.

Jika diteliti lebih detail, ada dua titik yang menjadi prioritas water bombing. Kegiatan itu sendiri, akan dilaksanakan pada hari ini, tepatnya pad ahari Rabu (04/10/2023). 

Sementara itu, Kepala Satgas Penanganan Karhutla Gunung Lawu sekaligus Komandan Kodim 0805 Ngawi, Letkol Inf Didik Kurniawan mengatakan, lokasi yang akan menjadi prioritas water bombing adalah, Petak 42 RPH Campurejo, Desa Karanggupito, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, dan Petak 19 RPH Banjaran Desa/Kecamatan Jogorogo, Ngawi.

 “Hingga saat ini, teknis pengambilan air ke titik lokasi yang ditentukan, tidak mengalami kendala apapun. Jarak dari lokasi pendaratan hingga ke pengambilan air sendiri, ± 2 kilo meter, dan ditempuh sekitar 5 menit saja. Nah, besoknya, ada dua lokasi yang akan difokuskan,” kata Didik, ketika ditemui di lokasi pendaratan helikopter di Lapangan Desa Sidorejo, Kendal, Ngawi, Selasa (03/10/2023).

Menurutnya, dua lokasi tersebut pertimbangannya karena sudah mulai mendekat ke hutan produksi. Utamanya yang berada di petak 42 RPH Campurejo. 

Meski demikian, Pihaknya akan melakukan survei terlebih dahulu, sebelum melakukan penanganan. 

“Kami akan melakukan survei terlebih dahulu, agar kami dapat menentukan, apakah kamu dapat melakukan penanganan atau tidak,” ucapnya. 

Diyan C.K – CBN

Editor: R.A – CBN

 

 

 

Share :