Foto Atas dan bawah:
Karhutla di Watutau, Lore Peore

Palu, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Watutau, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), diduga sudah terjadi sejak Rabu (30/9/2023). Namun api baru nampak dan kebakaran besarnya barulah hari Sabtu (2/9/2023), dari informasi pendduduk. Kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, langsung menggelar rapat. Menghadirkan pihak Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sulteng diwakili Kasie KHL Reinaldy juga dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim (BPPI) Wilayah Sulawesi II Palu Sollu Batara, S.Hut, MH.

screenshot 20230905 081212 1
Bahwa kondisi ini tidak lagi bisa ditangani sendiri-sendiri. Harus turun bersama dan melakukan kolaborasi dalam bentuk operasi tim. Jika sudah keluar statemen dari BPBD Sulteng tentang kondisi Karhutla yang terjadi di Watutau itu, maka BPBD yang akan mengkoordinir semuanya. Itu, setelah BPBD menyurat ke Dishut Provinsi dan BPPI Sulawesi II Palu, untuk bisa turun bersama-sama. Termasuk, mengerahkan peralatan dan anggota untuk menangani bersama Karhutla di Watutau, Lore Peore.

“Kalau suratnya sudah masuk, paling lambat hari ini, Selasa (5/9/2023), tim sudah akan bergerak ke lokasi.”

Begitu penjelasan Kepala Seksi (Kasie) BPPI Sulawesi II Palu, Sollu Batara, S.Hut, MH kepada CBN, Senin (4/9/2023).

Menurut Sollu Batara, kebakaran adalah sesuatu yang jika ditunda-tunda akan semakin meluas. Jadi katanya, itu langkah utama untuk penanganan bersama. Karena eskalasinya makin meningkat — atas sejumlah kejadian kebakaran pekan-pekan ini di beberapa daerah — maka kedepan, idealnya Gubernur mengeluarkan Surat Tanggap Darurat, seperti yang sempat dibicarakan dalam rapat.
“Jika terjadi tanggap darurat Karhutla, pengkondisian, pengaturan personel, dan luntas koordinasi akan lebih teratur, juga gampang,” ungkap Sollu.

screenshot 20230905 082357 1
Harus kompak, berkolaborasi satu tim

Seperti sudah ditayang CBN, Senin (4/9/2023) bahwa api telah membakar savana dan hutan pinus di Desa Watutau, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso seperti yang sudah dipapar diawal. Diestimasi luas areal terbakar sudah lebih dari 100 Ha, jika api masih terus menjalar hingga hari ini. Redaksi CBN sejak pagi, sudah menghubungi pihak KPH Sintuwu Maroso Poso dan Kepala Resort VI KPH Resort Poso, Lore Peore, untuk meminta update perkembangan, situasi dan kondisi terkini di lapangan.

Yang membuat miris adalah, hutan pinus yang terbakar merupakan lahan mata pencarian penduduk menyadap getah pinus untuk dijual. “Banyak warga menangis. Pohon yang selama bertahun-tahun menafkahi keluarganya sudah habis terbakar,” komentar salah satu warga dengan sedih kepada CBN.* jay

Share :