Tosari- Pasuruan, Jawa Timur Cakrabhayangkaranews.comTak optimalnya pos tiket masuk kawasan wisata Budaya Tengger, mendapat sorotan dewan. Dengan tak optimalnya pos tiket tersebut mengakibatkan pendapatan asli daerah (PAD) berkurang.

M. Hatta Rifki, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan mengatakan, pihaknya menyayangkan tak optimalnya pos tiket tersebut. Dari dua pintu masuk kawasan tersebut, pada 2021 lalu, pemkab menargetkan Rp 220 juta. Tapi, dalam perjalanannya ada sengketa dengan pemilik lahan yang dibangun pos. Ini terjadi di pos tiket Mororejo, Tosari. Akibatnya, pos tersebut tak melakukan kegiatan tiketing.

“Jika diasumsikan satu pos tiket sekitar Rp 100 juta, maka ya potensi itu lenyap. Kan sampai sekarang nggak termanfaatkan pos tiu,” jelasnya.

Pihaknya mendorong pemkab segera mencarikan solusi terkait itu. Sehingga, pendapat daerah yang telah ditargetkan bisa terpenuhi. Dan potensi PAD tak berkurang.

Pihaknya mendorong pemkab segera mencarikan solusi terkait itu. Sehingga, pendapat daerah yang telah ditargetkan bisa terpenuhi. Dan potensi PAD tak berkurang.

Sementara itu sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan Eka Wara Brehaspati mengatakan, pihaknya masih mencari solusi berkaitan hal itu. Pihaknya ajan melakukan kajian. Jika memang dibutuhkan membangun pos baru maka lahannya harus jelas. “Kami kaji dulu. Kalau memang butuh bangun baru kejelasan lahan diutamakan,” katanya.

( Cbn – Candra ) 

Share :