Kediri, CBN – Jembatan Bandar Ngalim yang menghubungkan daerah barat Sungai Brantas dengan timur Sungai Brantas, sudah bisa dilalui oleh warga setelah dilakukan perbaikan total. Hal itu disampaikan oleh Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, pada hari Sabtu (18/08/2023).

“Alhamdulillah, Jembatan Alun-alun Bandar (Jembatan Bandar Ngalim) akhirnya jadi juga. InsyaAllah, besok (Sabtu, 19/08/2023), bisa soft launching. Terus, nanti jam 12.00 WIB, Jembatan Alun-alun Bandar Ngalim, insyaAllah bisa dipakai,” ucap Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar di Kediri, pada hari Jum’at (18/08/2023).

Dalam hal ini, Wali Kota mengatakan bahwa, pembangunan jembatan tersebut memang hampir selesai. Sementara itu, kegiatan yang dilakukan untuk membangun jembatan saat ini, yakni melakukan pengaspalan pada jembatan. 

Beliau dalam kegiatannya, beberapa kali meninjau pemasangan expantion joint atau sambungan yang terdapat pada badan jembatan. 

“Alhamdulillah, sekarang sudah dilakukan pengaspalan,” ujarnya. 

Sementara itu, Wali Kota Kediri berharap agar, setelah pembangunan jembatan ini selesai, masyarakat semakin nyaman dalam berlalu lintas. Selain itu, pendistribusian barang juga bisa dilakukan dengan efektif, karena tidak terjadi bottle neck, dan kemacetan tidak akan parah, seperti hari-hari sebelumnya.

Tak hanya itu, dengan adanya jembatan baru yang beroperasi, diharapkan, jembatan itu bisa lebih kuat dari sebelumnya, dan bisa digunakan hingga 100 tahun. 

“Saya sudah mendapat penjelasan bahwa, jembatan itu jauh lebih kuat dari sebelumnya. Sehingga, jembatan tersebut bisa digunakan untuk 100 tahun ke depan. Oleh karena itu, masyarakat akan lebih nyaman melewatinya. Karena, nantinya tidak akan ada guncangan,” katanya. 

Sebagai informasi, Jembatan Bandar Ngalim yang menghubungkan barat dan timur Sungai Brantas, dibangun pada tahun 1973, dan menjadi jalur utama bagi warga. Sehingga, dilakukan rekonstruksi untuk memperlancar arus lalu lintas. Rekonstruksi yang dilakukan terhadap jembatan itu, yakni memperlebar jalan, dan menjadikannya sebagai 4 lajur, serta 2 lajur. 

Selama pembuatannya, Pemerintah Pusat telah mengeluarkan anggaran proyek sekitar Rp. 2,2 triliun. Proyek pembangunan jembatan ini menjadi bagian dari rencana besar Kementerian PUPR, untuk membangun kembali 37 jembatan di Pulau Jawa. 

Ketika masa pembukaannya nanti, kendaraan beroda dua maupun beroda empat, dapat melewati jembatan itu secara normal. Namun, kendaraan besar belum direkomendasikan untuk melintasi jembatan Bandar Ngalim.

Selama proses pembangunan, kendaraan berat dari arah Tulungagung ke Surabaya, dialihkan ke timur, menuju ke Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri. Sedangkan, untuk angkutan umum berupa bus, dari yang semula melewati Jembatan Bandar Ngalim menuju ke Terminal Tamanan, Kota Kediri, atau barat Sungai Brantas, dialihkan ke jembatan lama.

Untuk yang terakhir, bagi kendaraan besar, yang melaju dari arah Surabaya ke Tulungagung, juga dialihkan ke terminal lama, yang berada di bagian timur Sungai Brantas. 

Diyan CK – CBN

Editor: R.A – CBN

Share :