Palu, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) –Jika pendekatan persuasif dan humanis tidak lagi meluluhkan sisa DPO Teroris Poso, ia tetap mengimbau dan mengetuk pintu hati tiga DPO yang tersisa dan masih bertahan di atas gunung, agar secara suka rela menyerah. Karena tindakan sesuai prosedur hukum, tetap berlaku, jika ketiga DPO masih bersikeras.

Demikian penegasn anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Dapil Poso, Tojo Uma-una (Touna), Morowali dan Morowali Utara (Morut), Yus Mangun, SE kepada CBN baru-baru ini.

“Menangkap mereka hidup atau mati sudah jadi keharusan. Tapi saya masih berharap dan meminta kepada ketiga DPO Teroris Poso yakni Askar alias Jadi alias Pak Guru, Mae alias Galuh alias Muhklas dan Suhardin alias Hasan Pranata, Ayolah saudara dan adik-adikku, turunlah dari atas gunung, menyerahkan dirilah secara baik-baik. Saya bersama pemerintah daerah dan masyarakat menunggu kalian yang sudah terlalu lama dalam persembunyian,” ajak Yus Mangun.

Jika ketiga DPO telah menyerahkan diri kata Yus Mangun, maka diharapkan selesai pula persoalan Poso yang sudah berjalan — sekali lagi — terlalu lamaaa, hingga dua dekade lebih. Sampai-sampai muncul cap bahwa persoalan Poso sudah diproyekkan. “Ya, telah jadi rahasia umum yang membuat kita malu. Seolah pihak legislatif tidak mampu mendorong penyelesaian persoalan Poso hingga tidak bisa dituntaskan,” tukas Yus Mangun

Selanjutnya kata dia, dalam hal penuntasan keamanan Poso pada pembahasan KUA PPAS DPRD Provinsi Sulteng anggaran tahun 2022, sudah menyiapkan dana yang diajukan pada rancangan APBD Sulteng tahun 2022. Ini dalam rangka mensupor kelancaran tugas pihak keamanan Madago Raya dan semua para terkait.

“Kita mensupor semua pihak. Ini semua juga lantaran dorongan dan kerja keras dari Bapak Gubernur Sulteng H Rusdy Mastura yang berkeinginan agar supaya Poso itu kondusif. Kondusifnya Poso, berarti representasi kondusifnya Sulteng secara umum,” gambar Yus Mangun.

Mendagri juga sambung 1aYus Mangun, telah mengingatkan gubernur, agar benar-benar memperhatikan operasi di Poso secara sungguh-sungguh. Kita sendiri dilegislatif juga tentu merespon dan mensupor bapak gubernur dan para pihak untuk bersungguh-sungguh bekerja menyelesaikan persoalan Poso. “Agar kedepan dalam menghadapi suksesi presiden dan Pilkada serentak, semua sudah berjalan normal kembali seperti sedia kala
Dengan begitu, semua PR sudah bisa terjawab,” urai Yus.

Foto ketiga DPO Teroris Poso yang tersisa

Jika persoalan Poso tuntas dan DPO Teroris tidak ada lagi sambung Yus, kita tidak akan disibukkan dengan persoalan-persoalan terorisme Poso yang jika dihitung sudah kurang lebih 22 tahun, masuk ke 23 tahun berjalan. Lamanya persoalan Poso dihitung mulai Desember 1999 hingga Desember 2021.

Yus menambahkan, “Sekali lagi kepada adik-adik dan saudaraku di hutan sana, kembalilah. Menyerahlah untuk masuk lagi kekehidupan normal. Pak Rudy Kapolda yang baik. Demikian juga pak Danrem hingga Gubernur Sulteng H Rusdy Mastura dan masyarakat Sulteng umumnya. Lebih khusus warga Kabupaten Poso, Sigi dan Kabupaten Paroligi Moutong,(Parimo), menunggu saudara-saudaraku kembali.
“Kami semua akan menerima dengan tangan terbuka kepulangan kalian,” ajak Kak Yus — sapaan akrab — Yus Mangun.

Dalam penyerahan diri, ketiga DPO tambah Yus, bisa memilih untuk langsung hubungi petugas Satgas Madago Raya. Juga boleh melalui perantara, atau gunakan media sosial. Bisa pula mendekati Kepala Dusun maupun Kades. “Mumpung masih terbuka kesempatan yang luas,” ajak Kak Yus.* jay

Share :