Mensung, Parigi Moutong (Sulteng) – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) –SPBU Mensung, mampu atasi kebutuhan konsumen dan saat  ini pelayanan BBM di SPBU Desa Mensung, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), berjalan sebagaimana yang diharapkan. Kendati beberapa waktu lalu terjadi kebocoran dipipa tangki pendam pompa Pertalite SPBU yang berada di jalur Trans Sulawesi Palu – Gorontalo – Manado dan Palu – Tolitoli – Buol – Gorontalo Utara (Gorut). Namun kerusakan sambungan pipa tersebut, sudah teratasi.

“Di SPBU kami, pelayanan berjalan dengan baik untuk semua jenis BBM. Kecuali solar akan cepat tersalur saat panen tiba,” kata Manajer Area SPBU Mensung Farid Pundanga kepada CBN baru-baru ini di Mensung.

Saat panen tiba di daerah persawahan Mensung, Kotaraya, Tinombala dan Desa Mepanga, kebutuhan pemakaian solar menjadi tinggi sehingga cepat terjual ke konsumen selain pemenuhan kendaraan Diesel. Selain itu, 40-an lebih kelompok nelayan pengguna Bagang Desa Ambesia, cukup besar pemakaiannya setiap hari,” terang Farid.

Menurut Farid pihaknya juga ikut memikirkan kebutuhan kelompok-kelompok nelayan Ambesia itu. Cuma khusus hari Jumat dan Minggu untuk solar, tidak ada penyaluran dari Depo Petamina Moutong. “Sedangkan untuk kuota ke kami hanya 8 ton solar perhari. Jumlah 8 ton itulah yang dibagi ke petani, kendaraan dan untuk kelompok-kelompok nelayan Ambeesia,” ungkap Farid.

Kepada para petani sudah ada mufakat. meteka diwajibkan memegang surat keterangan dari Kades masing-masing. Dengan ketentuan, dari mulai membajak hingga menanam, setiap.petani diberi kuota 35 liter atau satu galon perhektar.

“Nah saat panen tiba, pemakaian solar akan lebih besar lagi. Terutama alat pemotong padi atau Odong-odong. Sehari satu odong-odong akan menghabiskan hingga 3 galon solar, membuat kita agak kewalahan memenuhi kebutuhan konsumen, namun semua bisa teratasi dengan baik,” terang Farid.

Syukurlah tambah Farid, ada sedikit cadangan untuk sewaktu-waktu dibutuhkan. Yakni BBM jenis Dexlite, kendati harganya Rp. 9.700 perliter. Terdapat selisih sekitar Rp. 4.000 lebih perliternya. Sedangkan harga solar hanya Rp. 5.150 perliter.
“Artinya keberadaan Dexlite sudah bisa menong konsumen, sementara menunggu datangnya pasokan solar,” imbuh Farid.

Farid menerangkan untuk jenis Pertalite rata-rata diberi kuota 24 ton perhari, Kecuali hari minggu. Stok tersebut tidak habis, hingga datangnya pasokan berikutnya. “Buktinya tahun baru kemarin, kami tidak mengalami gejolak karena pasokan lancar dan tetap ada, dengan pelayanan yang normal. Bahkan untuk kebutuhan kendaraan semua terlayani,” tambah Farid.

Terkait personel SPBU Mending selaku unit kerja, Farid berpesan untuk tetap patuhi Prokes dan ketat dalam penggunaan masker, juga mengkonsumsi vitamin untuk imun tubuh. Tiga M menjadi menu wajib. Yakni, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. “Alhamdulillah, selama pandeni karyawan saya sebanyak 19 petugas pompa, dengan dua pengawas serta saya selaku manajer area tidak pernah terinfeksi Covid- 19. Sekali lagi saya mengucap syukur, karena semua kami tidak pernah terifeksi dan sudah menjalani dua kali vakasin dengan catataran, saya yang pertama-tama menerima vaksinnya,” tukas Farid.* jay

Share :