Foto atas : Mapolsek Bungku Selatan
Bawah : Iptu Ashar Zainudin, S.Psi., M.H – Kapolsek Bungku Selatan

screenshot 20231113 080415 1
Lafeu – Bungku Selatan – Morowali, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Bertugas di wilayah hukum Polsek Bungku Selatan, Polres Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang membawahi empat kecamatan masing-masing, Bungku Pesisir, Menui Kepulauan, Sambori dan Kecamatan Bungku Selatan, punya seni, cerita dan dinamika tersendiri. Empat wilayah yang dibawahi Polsek Bungku Selatan, ada dua di daratan dan dua lagi terletak di Kepulauan.

Menjangkau sebagian wilayah Bungku Selatan tidak semudah yang mungkin kita bayangkan. Sebab, harus melalui laut. Sedangkan untuk wilayah darat perjalanan hanya sampai di Desa Matarape saja. Masuk ke Matarape, bahkan harus masuk dari wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) dulu. Cukup jauh memutar. Dan untuk menuju ke sana, terpaksa melalui jalan tambang tidak beraspal.

Itulah yang dilakonii Kapolsek Bungku Selatan Iptu Ashar Zainudin, S.Psi., M.H, yang menanggung jawabi sekaligus empat wilayah. Setelah sekitar 16 tahun berdinas di Makasar, Sulsel sejak tahun 2003 hingga 2018, ternyata tidak membuatnya “lupa” kampung halaman dan lingkungan masa kecilnya. Ia lahir, tumbuh, menghabiskan masa kanak-kanak dan menjelang remaja, sebelum.melanjutkan sekolah menengah atas di Makassar.

“Ya, itulah dinamika perjalanan hidup. Bahwa garis tangan mengharuskan kembali mengabdi di lingkungan keluarga besar,” kata Iptu Ashar.

Disatu sisi, kondisi geografis wilayah hukum Polsek Bungku Selatan, seperti itulah, papar Ashar Zainudin kepada CBN yang menyambanginya di Lafeu baru-baru ini.

Bagi pria berpostur padat 40 tahun dan baru enam bulanan duduk sebagai Kapolsek, Bungku Selatan sebetulnya Lafeu, Bungku Selatan, Pesisir, Sambori dan Menui Kepulauan, bukanlah daerah baru. Malah kenangan manis masa kecilnya, bagaikan baru terjadi kemarin. SD dan SMP Ashar — seperti yang sudah dipapar diawal — diselesaikan di Bungku Selatan dan nanti SMA ia lanjutkan di Kota Daeng, Makassar yang terkenal dengan skuad Sepak Bolanya, “Juku Eja”.

Satu hal pasti bahwa pimpinan menempatkan Iptu Ashar Zainudin tentu punya alasan. Sebab Ashar memang lahir, sekolah dan menghabiskan masa kecilnya di Bungku Selatan. Bahkan beberapa teman sepermainan dulu, kini sudah menjadi pejabat di Forkopimcam setempat. Salah satunya, Camat Bungku Pesisir Sudarmin Mo’onai, SE. Juga Camat Bungku Selatan adalah adik sepermainan Ashar. Kemudian di wilayah Sambori pejabat di kecamatan, juga keluargadekat Ashar.

Kondisi ini secara tidak langsung, memudahkan rentang informasi jika ada masalah-masalah yang timbul, sehingga cepat mengantisipasi penanganannya. “Di sini kita satu bahasa. Jadi lebih memudahkan pendekatan dengan masyarakatnya yang sudah beradaptasi sebagai saudara, keluarga
dan seperti orang tua sendiri. “Dan memang orang tua saya ada di sini,” kata Iptu Ashar.

Lantas, apa saja yang umumnya menjadi ancaman kerawanan wilayah hukum Bungku Selatan,
Bungku Pesisir, Bungku Selatan, Sambori dan Kecamatan Menui Kepulauan?
Salah satunya, kasus narkoba. Kendatipun locus delictinya — misal– di wilayah empat kecamatan, tetap lanjut penanganannya
diserahkan ke Polres Bungku. “Selama bertugas di sini, kami sudah berapa kali menangani kasus narkoba. Seperti belum lama ini di Desa Torete.

Bicara tindak pidana kata Iptu Ashar, hanya kasus pencurian dan penggelapan. Itu saja. Paling pencurian besi tua dari perusahaan. Ya, begitu-begitu. Pencurian motor saja, sejak bertugas jadi Kapolsek Bungku Selatan sekitar enam bulan-an, baru ada dua Laporan Polisi (LP). Dari dua LP itu, satu pelaku sudah tertangkap. Pelakunya justru orang dari luar dan TSK nya ditangkap di Kendari, ibukota Sultra.

Menyinggung jumlah personel di Polsek Bungku Pesisir hanya 19 orang. Sudah termasuk Kapolseknya plus Bhabinkamtibmas, di luar Menui yang sudah ada Pospol sendiri beranggotakan 6 bhayangkara.

Menurut Iptu Ashar, untuk kedekatan dengan para pemuda, pihaknya juga melakukan.pembinaan kepada Karang Taruna desa. Ini untuk membangkitkan dan menggali hal-hal positip bagi kaum mudanya. “Setiap saat ada kegiatan pertemuan, tetap saya hadir untuk memberikan imbauan-imbauan,” ungkap Iptu Ashar Zainudin.

Pada berbagai kegiatan kemasyarakatan, Azhar selalu merangkul kaum muda Desa Lafeu dan juga masyarakat. Kembali lagi bahwa yang ia rangkul tak lain adalah adik-adiknya juga. “Memang seperti itu. Sebab hingga ke pulau-pulau sebut Ashar, semua rata-tata adalah rumpun keluarganya. Disatu sisi, ini menjadi koridor kemudahan hubungan dengan masyarakat dan para tokohnya yang sudah pasti terjalin bagus dan erat.* jay – bersambung

Share :