1704210863260

Foto atas : Kantor Bupati Tolitoli

Bawah : Sekretaris Daerah Kabupaten Tolitoli

screenshot 20240102 234332 1
Tolitoli, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Sekdakab, memiliki tugas yang sangat strategis dan representatif dalam rangka membantu tugas-tugas bupati terkait penyelenggaraan pemerintahan. Termasuk dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan pemerintahan daerah. Memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas Sekretariat Daerah dan seluruh perangkat daerah.

Demikian Sekretaris Daerah Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh. Asrul Bantilan, S.Sos kepada CBN belum lama ini di Tolitoli, sesaat sebelum memulai aktivitas rutin selaku Sekdakab Tolitoli.
Usai diwawancara pagi itu, Asrul Bantilan kemudian bergegas ke kantor, untuk memimpin rapat dengan jajarannya.

Sebelumnya Asrul menjawab pertanyaan CBN dengan luwes, lugas dan apik. Bahwa Sekda membantu penyelenggaraan pemerintahan daerah. Termasuk pada penyusunan kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh kepala daerah. Sekda, juga berperan mengkoordinasikan, mengkaji segala hal menyangkut langkah strategis yang akan diambil bupati.

Intinya selaku Sekretaris Daerah, bagaimana peran serta mengarahkan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk berperan aktif dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan. Termasuk didalamnya adalah program kemasyarakatan. “Jadi harapannya buat OPD-OPD — khususnya menyangkut pelayanan publik — betul-betul harus melaksanakan pelayanan publik yang maksimal kepada masyarakat dengan lebih optimal,” kata Asrul.

Tentulah kata Asrul, keputusan-keputusan yang diambil bersifat dan bersikap berkeadilan dalam rangka bagaimana kebijakan itu bisa menyentuh dan berkeadilan kepada seluruh masyarakat. “Itulah harapan kami selaku Sekretaris Daerah dan sebagai pembantu Bupati untuk bagaimana mengawal Bupati kedepan, dalam melaksanakan program-program sesuai visi misi kepala daerah waupun wakil kepala daerah. Agar, visi misi itu tercapai diakhir masa jabatan.

 

img 20231026 085642 57

Dari satu visi dan belasan misi Bupati Amran H. Yahya dan Wakil Bupati Moh. Besar Bantilan, apakah ada yang perlu dipertajam? Menurut Asrul, kalau menyangkut visi misi — dengan kondisi kebijakan pemerintah pusat khususnya Menteri Keuangan — dalam hal penyaluran dana transfer ke daerah yang sudah berubah kebijakannya dalam dua tahun ini — menjadi PR dan catatan khus bagi Pemda Kabupaten Tolitoli. Karena dari misi yang ada, beberapa kelihatan susah dicapai. Ini karena berubahnya kebijakan pengelolaan penyaluran transfer ke daerah. Seperti misalnya, bantuan kepada 1.000 UMKM. Terus, beberapa pembangunan di sektor pertanian, perikanan maupun kepariwisataan, agak susah digenjot. Ya, lantaran berubahnya kebijakan dana transfer yang hanya terfokus kepada sektor pendidikan kesehatan dan infrastruktur ataupun pekerjaan umum.

Ada beberapa misi yang bertentangan dan tidak sesuai karakteristik potensi kewilayahan di daerah masing-masing, seperti Tolitoli. “Ini yang kami anggap sangat memberatkan bagi daerah kita. Sebab karakteristik pengembangan potensi di Kaabupaten Tolitoli, itu sebenarnya terfokus pada sektor pertanian, perikanan kelautan, perkebunan dan kepariwisataan. “Jadi, agak susah kami suport dengan beberapa dukungan penganggaran. Karena akibat berubahnya kebijakan dana transfer dari pemerintah pusat melalui Menteri Keuangan,” jelas Asrul.

Lantas apa langkah Pemda untuk.menyiasati hal itu? Makanya dalam hal mengantisipasi hal tersebut tambah Asrul, Pemkab Tolitoli menggenjot sisi penerimaan daerah ataupun pendapatan daerah juga dari PAD yang bisa membiayai kebutuhan sektor-sektor tidak konek. Sebab, bila mau berharap dari dana transfer pusat, agak susah dipenuhi. “Nah salah satu harapan kita di sektor PAD dan penerimaan daerah inilah yang diupayakan bisa membiayai belanja-belanja guna mendukung program-program dari visi misi Bupati dan Wakil Bupati Tolitoli. “Artinya semua sektor yang disebutkan tadi yakni pertanian, perikanan kelautan, perkebunan dan kepariwisataan, diharapkan bisa dibiayai dari pendapatan asli daerah atau PAD,” tukas Sekdakab Tolitoli Asrul Bantilan. Mantap!. * jay – bersambung

Share :