Atas:
Brigade Manggala Agni Malili mengapit Kepala KPH Tepo Asa Aroa Aries Widjajanto, SH, S.Hut – Siap mendeteksi dini Karhutla di Wilayah Kabupaten Morut bersama Masyarakat Peduli Api (MPA), TNI dan Polri.
Beteleme, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Brigade Manggala Agni atau “Panglima Api”, adalah skuad pengemban tugas pencegahan, pengendalian serta tindakan pasca kebakaran hutan dan lahan.
Sejak beberapa waktu lalu Tim Operasi (Ops) Manggala Agni, turun ke beberapa kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Brigade ini dalam operasinya menggalang dan melakukan operasi bersama. Melibatkan TNI – Polri dan Masyarakat Peduli Api (MPA). Ini dalam rangka melakukan antisipasi awal dan deteksi dini, terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), menghadapi fenomena elnino. Salah satunya seperti Brigade Manggala Agni yang turun melakukan pemantauan dan deteksi awal kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Morowali Utara (Morut). Keberadaan Brigade Manggala Agni, didukung penuh pihak KPH Tepo Asa Aroa.
Di Morut, sembilan anggota Brigade Manggala Agni dari Malili dipimpim Danru Saepul, baru-baru ini bertemu dengan CBN di Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tepo Asa Aroa, Beteleme. Mereka, belum sehari tiba dari Malili dengan satu kendaraan operasional bus mini warna oranye, lengkap dengan peralatan, serta dua motor trail Kawasaki 4 tak. Peralatan yang mereka bawa antara lain, Jet Shooter, Mesin Matri, pemukul api dan alat pemadaman lainnya.
Menurut Kepala KPH Tepo Asa Aroa Aries Widjajanto, SH, S.Hut, keberadaan Brigade Manggala Agni dari Malili, diperbantukan untuk melakukan deteksi awal Karhutla berkaitan fenomena enino, yang sudah nampak di Bulan Agustus sampai September hingga diperkirakan mencapai puncaknya pada Oktober depan.
Seperti diketahui, fenomena elnino akan memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. Maka antisipasi sejak awal sudah mulai dilakukan diberbagai pelosok tanah air oleh Tim Ops Brigade Manggala Agni.
Tim Ops. Manggala Agni — sekali lagi — mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, untuk melaksanakan kegiatan di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kata Aries Widjajanto, Brigade Manggala Agni hadir di Morut, dalam rangka antisipasi awal Karhutla hingga September ini, seperti yang sudah didapat diawal. Adanya fenomena elnino lanjut Aries, Dinas Kehutana Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui UPT. KPH Tepo Asa Aroa, dan Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim lewat Brigade Manggala Agni Dalops Sulawesi II Malili, melaksanakan beberapa kegiatan. Meliputi, patroli bersama KPH Tepo Asa Aroa dengan Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Brigade Manggala Agni. Patroli bersama KPH Tepo Asa Aroa dan Brigade Manggala Agni yang dibantu TNI – Polri, MPA serta Pihak Damkar Pemkab Morut. Juga mengawasi wilayah rawan Karhutla. Patroli juga mewaspadai tiga kecamatan di Morut yang rawan Karhutla. Yakni, Kecamatan Mori Atas, Desa Peonea, Mori Utara Desa Mayumba dan Tamonjengi serta serta Kecamatan Lembo Raya, Desa Peonea.
Beberapa desa yang sudah terbentuk MPA- nya sebut Aries, juga siap membantu patroli bersama TNI dan Polri. Seperti MPA di Desa Mayumba, Kecamat Mori Utara, MPA Desa Po’ona, Lembo
“Serta MPA Desa Tamonjengi, Mori Utara dan juga MPA di Desa Peonea, Kecamatan Mori Utara,” jelas Aris.
Dikesempatan itu, Aries menyampaikan imbauan kepada masyarakat. Janganlah membuang puntung sembarangan, di tempat atau semak serasah yang kering serta jangan pula membakar lahan secara serampangan.
Catatan yang ada ditangan CBN, Brigade Manggala Agni dibentuk oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada Medio Mei 2018. KLHK terus mengintensifkan upaya pencegahan Karhutla. Salah satunya melalui peningkatan kapasitas Brigade Pengendalian Karhutla (Brigdalkarhutla) KLHK, atau Manggala Agni yang berjuluk “Panglima Api”.* jay