screenshot 20240501 215618 2

Foto atas : Aceng Lahay – Direktur LBH GKN Sulteng

Palu, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN)Lembaga Bantuan Hukum (LBH) – Garda Keadilan Nusantara (GKN) Sulawesi Tengah (Sulteng) akan turun aksi, dengan demo besar namun damai, ba’da (sesudah -red), Ju’mat (3/5/2024). Demo juga menyiapkan satu spanduk besar bertuliskan : Teruntuk Kajati Sulteng Yang Baru – “Berantas Korupsi Tanpa Kompromi.” dengan uraian tuntutan :
1. Dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme pada kegiatan yang bersumber dari dana Pokir DPRD Sulteng.
2. Dugaan perjalanan fiktif dan sinyalemen pemotongan gaji staf honorer.
3. Tengarai pembayaran gaji ASN yang juga fiktif.
4. Adanya pembangunan masjid tapi tidak sesuai spek.
5. Serta dugaan hilangnya aset di DPRD bernilai miliaran rupiah dan tata kelola kegiatan yang diduga manipulatif

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Garda Keadilan Nusantara (GKN) Sulawesi Tengah (Sulteng) Aceng Lahay kepada CBN, Rabu (1/4/2024) sore mengatakan, sejumlah poin itu — dan masih banyak item-item lain — yang akan diorasikan dalam aksi nanti.

Menurut Aceng, surat pemberitahuan demo damai, telah masuk Selasa (30/4/2024) masing-masing ke Polresta Palu, Kantor Gubernur Cq Ro. Umum dan Kejati Sulteng.

Rencananya, aksi akan digelar di Jalan Sam Ratulangi dimana tiga institusi — Kantor Gubernur, Kejati Sulteng dan DPRD Sulteng berada saling berdekatan — sebagai sasaran peserta demo, membawa sejumlah tuntutan.

Aceng Lahay yang sekaligus penanggung jawab aksi menegaskan, ia akan mengorasikan poin-poin persoalan di Sulteng yang sudah ia beberkan di depan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan APIP Pusat dalam forum terbuka, di Best Western Palunbekum.lama ini.

Yang hadir ketika itu, Forkopimda Sulteng dan stakeholder serta OPD Hadir juga Kapolda Sulteng dan seluruh jajaran Polres, Kajati serta Kajari jajaran. “Saya cinta daerah ini yang kaya dengan sumber daya alam. Fakta hari ini, masyarakat Sulteng masih miskin. Sangat sulit ekonominya,” tutur Aceng sambil membuka data-data validnya.

Di sini ia menyebut, “tata kelola pemerintahan”, yang penting pula harus diperbaiki. Ada yang keliru. Seperti yang terjadi di Kesekretariatan DPRD Sulteng. Aceng bertanya, mana Aparat Penegak Hukum (APH), mengapa terkesan diam? “Suara saya selama ini, juga seperti tidak disahuti Gubernur,” katanya.

Bila menengok ke DPRD Sulteng kini, sebetulnya tidak sedang baik-baik saja. Ada beberapa pejabat di sana, yang tidak diganti-ganti, sehingga pola kerja lama masih dipertahankan. Pejabat-pejabat itu, mestinya sudah harus dirotasi, tapi masih dipertahankan. Gubernur sebagai pengambil kebijakan, idealnya harus bijak melihat masukan-masukan dan gerakan dari rakyatnya. Sebagai masyarakat Sulteng sebut Aceng, jujur ia memberikan saran untuk perbaikan tata kelola yang lama dan tidak pernah terungkap. Selain Pejabat lama di DPRD Sulteng masih dipertahankan, juga bagaimana dengan dugaan hilangnya aset-aset miliaran? Apakah hanya didiamkan? “Ya, ini yang saya maksud. Lantaran tata kelolanya yang salah, tanpa ada pengawasan,” tunjuk Aceng.

Di DPRD Sulteng, perlu didudukkan orang yang betul-betul bisa menjelaskan tentang apa yang dibutuhkan, saat ada pertanyaan. Tentu orang itu, yang punya kapasitas dan menguasai permadalahan. “Kami butuh Sekwan untuk menjawab dugaan ketimpangan ini, tapi yang dihadirkan, justru tidak menguasai persoalan. “Yang mau kami tanyakan, soal sejauh mana proses pengelolaan aset di DPRD dan sejumlah kegiatan yang ditengarai mandeg. Juga, mengapa bisa ada aset yang hilang. Yang jawab ini, tentu pejabat yang punya kewenangan, bukan utusan dan tidak memiliki kapabilitas dan juga tak faham permasalahan karena bukan job dia.” tukas Aceng.

Rabu (1)5)2024 siang, CBN sempat meminta penjelasan sumber yang mantan — sekali lagi mantan pejabat aset DPRD Sulteng — tentang apa saja yang ia ketahui di tubuh lembaga wakil rakyat itu?

Katanya, pembangunan masjid yang heboh, hingga hari ini tidak ada pengakuan tertulis bahwa bisa layak bangun dari pihak teknis pelakdanaan. Hingga soal ini pantas dikritisi . “Pernyataan tertulis itu tidak ada,” kata sumber.

Gedung sidang itu, konon sudah dianggarkan untuk dibongkar total. Tapi nyatanya cuma dilakukan rehab-rehab. “Kan kalau dibongkar, anggaran akan satu kali habis. Makanya hanya direhab per rehab. Ruang sidang utama sudah mulai dianggarkan tahun 2022. Rencana perluasannya, lantaran ada ketambahan anggota DPRD Sulteng dari 45 menjadi 55 orang. Anggarannya? “Rp. 25 Miliar.bSudah jalan desainnya Rp. 2 Miliar, tapi sampai sekarang begitu-begitu saja. Dianggarkan terus tapi tidak ada fisik tidak berubah total. Lantas, dugaan kemana “larinya” Rp. 23 Miliar? Demikian pula penambahan daya listrik yang anggarannya Rp. 1 Miliar lebih tahun 2020. Sampai sekarang tambahan daya, diduga tidak ada.

Masih ada lagi. Seperti Video Tron yang anggarannya Rp. 5 Miliar tahun 2020. Tapi ada beberapa komponen yang tidak diadakan, namun dimasukkan dalam anggaran. “Ini bocoran dari pihak ketiga,” sumber runtut menceritakan.

Mengapa ini bisa terjadi? Ternyata di DPRD Sulteng berlaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Tunggal. Nah, boleh bayangkan ketika setiap tahun anggaran yang dikelola oleh satu orang KPA abggara Rp. 100 Miliar lebih, sangat riskan. Ini sudah berjalan beberapa tahun. Mestinya KPA tidak tunggal dan satu pintu begitu. “Sebab, jika KPA Tunggal, maka ini bisa menjadi jalan masuknya menyusup, hingga anggaran bisa dimainkan dan diatur-atur. Padahal, di DPRD Sulteng ada tiga mKepala Bagian atau Kabag. Yakni Kabag Perundang-undangan, Kabag Persidangan serta Kabag Umum dan Keuangan. Sehingga KPA – nya juga bisa menjadi tiga. Tak heran biasa terjadi selisih jauh antara APBD Murni dan APBD Perubahan atau APBD-P. Seperti yang sudah terjadi dari APBD tahun 2021-2022 hingga 2023. Selisih ini, dialihkan lagi ke tempat lain.

Contoh anggaran ASN yang juga dimainkan. “Tidak ada orangnya tapi dianggarkan kemana uang selisih itu selama ini,” tekan sumber.
Tercatat tahun 2021 Pokir paling banyak masuk ke DPRD Sulteng, itu faktanya. “Dan yang pasti, masih banyak misteri yang akan kami ungkap langsung pada saat aksi nanti,” janji Aceng Lahay.*
tim- jay – bersambung

Share :