Jombang – Jawa Timur, Cakrabhayangkaranews.com – Dalam rilis yang dilakukan Polda Jatim kemarin, terungkap pula beberapa fakta menarik. Diantaranya bagaimana transaksi mereka berlangsung, pembagian tuga ketiga tersangka hingga kota mana saja yang jadi pelanggan tetap mereka di Jatim.
“Mereka ini sudah beroperasi sejak tahun 2022, namun khusus di 2023 ini, sejak Februari sudah mulai meracik obat untuk diedarkan selama Ramadan dan menjelang lebaran. Khusus Jatim, sejak Februari sudah ada 78 transaksi, yang terbanyak di Kediri, Blitar dan Jombang” terang Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto.
Totok menjelaskan. Tiga pelaku yang ditangkap itu juga memiliki peran masing-masing dalam komplotan itu. MDP, bertugas sebagai sales yang menjual hasil bubuk mercon.
Harga yang dipatok untuk setiap kilogram bubuk mercon yand dijualnya, adalah Rp 230 ribu. Dari harga produksi yang sebesar Rp 150 ribu. “Jadi untuk setiap kilogramnya mereka dapat keuntungan Rp 80 ribu,” rincinya.
Sementara Tersangka IM, bertugas sebagai pemodal. Di komplotan ini, IM bertugas menyediakan uang sebagai modal bisnis. IM pula, yang bertugas membeli bahan mentah untuk pembuatan obat mercon di wilayah Jawa Barat. “IM ini pemodalnya, dia juga bertugas membeli bahan mentah di wilayah Bogor, jawa Barat, kami masih kembangkan juga ke sana,” tambah Totok.
Sesangkan AMR, disebutnya adalah karyawan di salah satu rumah pembuatan obat mercon itu. Ia, ditangkap di pabrik obat mercon milik JL yang kini jadi buron. “Jadi AMR ini pekerja. Kalau JL ini yang punya pabrik dan AB ini dia peranara antara MDP dan IM,” pungkasnya. ( Andi – CBN )