screenshot 20240609 090536 1

Foto atas : Erwin Simanjuntak

Kotabaru, Kalsel –Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) Erwin Simanjuntak, SKM, M.Kes terpilih sebagai salah satu narasumber Kegiatan Forum Komunikasi (Forkom) Direktorat Jenderal (Dirjen) Tenaga Kesehatan (Nakes) tahun 2024. Acara digelar, Senin 20-05-2024 di Hotel Sgangri-La Jakarta.

Tema yang diangkat, “SDM Kesehatan Unggul Menuju Indonesia Emas”.

Sebagai narasumber, Erwin Simanjuntak menjelaskan, pemenuhan SDM kesehatanPemiab Kotabaru kedepan, melalui pengadaan CASN. Dan sesuai penghargaan yang diterima Bupati Kotabaru H.Sayed Jafar Al- Idrus, SH, sesuai dengan usulan formasi Kebutuhan Proritas terbaik dalam pengangkatan ASN.

Kabupaten Kotabaru sendiri sebut Erwin, mempunyai wilayah yang unik terdiri dari deratan pegunungan serta kepulauan. Disamping itu, masih ada daerah tertinggal, perbatasan kepulauan terluar dengan penduduk berasal dari berbagai suku, sehingga perlu perhatian khusus.

Di Kotabaru kata Kadis, masih terdapat 4,30% persentase penduduk miskin. “Tentunya untuk mengakses fasilitas pelayanan kesehatan ke pusat kabupaten atau kerumah sakit, membutuhkan biaya transportasi dan biaya hidup selama mendampingi keluarga yang sakit, “ ucap Erwin.

Lanjut Kepala dinas Ksehatan, puskesma di kabupaten Kotabaru menghadapi masalah ketenaga kerjaan. Mulai soal distribusi, langkanya tenaga medis, kurangnya tenaga sesuai kopetensinya (kerja rangkap) sampai kepada permasalahan kondisi geografis. Puskesmas di Kabupaten Kotabaru yang letak puskesmasnya 50% berada di pulau-pulau kecil, hanya dengan akses transportasi laut.

Ada tiga tentangan dalam pengelolaan dan pemenuhan SDM Kesehaan di Kotabaru, beber Erwin. Diantaranya, kekurangan jumlah tenaga kesehatan, distriusi SDM tidak merata, kurangnya pelatihan berbasis kopetensi.

Erwin melanjutkan lagi, lima tahun terakhir sangat sulit memenuhi tenaga medis dan tenaga 9 jenis kategori. Sehingga pelayanan kesehatan kurang optimal dilaksanakan. Sementara upaya-upaya untuk penuhannya sudah sering dilaksanakan. Mulai dari rekrutmen tenaga kesehatan namun peminatnya sangta minim, rekrutmen tenaga kesehatan, seperti tenaga kontrak. Juga penugasan khusus daerah sampai dengan sleksi PPPK ditahun 2022, namun peminat juga sangat minim. Ini disebabkan wilayah puskesmas yang sebagian besar berada dupulau-pulau dan wilayah pedalaman (terpencil dan sangat terpencil),” teranganya.

Dalam kegiatan selama 4 hari, beberapa narasumber memberikan paparan masing masing dan disediakan booth konsultasi terkait beasiswa dan fellowship, RSPPU, peluang kerja tenaga kesehatan keluar negeri, STR tenaga medis dan tenaga kesehatan, akreditasi pelatihan dan platform digital, perencanaan ASN, jabatan fungsional bidang kesehatan, satu sehat dan SISDIMK.

Diharapkan, melalui kegiatan ini dapat menjadi upaya dalam perwujudan mendukung pelaksanaan transformasi sistem kesehatan dan SDM kesehatan. Pilar ke-5 yaitu transformasi SDM kesehatan dan dapat dijadikan wadah diskusi bagi stakeholder terkait .” tutupnya. * syf

Share :